Dalam dunia pendidikan, salah satu kesalahpahaman yang umum terjadi adalah melihat angka sebagai simbol semata, tanpa mengaitkannya dengan konteks nyata. Misalnya, saat kita menyebut angka 7, banyak yang menganggapnya hanya sebagai lambang bilangan. Namun, mari kita bayangkan 7 sebagai semesta tujuh, sebuah realitas yang mencakup tujuh buah apel, tujuh hari dalam seminggu, atau tujuh warna pelangi. Memahami angka dalam konteks seperti ini mengubah cara kita memandang dan menggunakan angka dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi angka harus dimulai dari pemahaman yang lebih dalam tentang makna di balik angka, dengan menghubungkan bilangan dengan dunia nyata, kita dapat membantu anak-anak memahami konsep matematika secara lebih holistik. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan ini:
1. Pengalaman Kontekstual:Â
Menggunakan contoh sehari-hari yang relevan untuk menjelaskan konsep angka. Misalnya, menghitung buah yang ada di keranjang, mengukur bahan saat memasak, atau menghitung langkah saat berjalan. Ini memberikan makna nyata bagi bilangan yang mereka pelajari.
2. Visualisasi dan Representasi:Â
Memanfaatkan alat bantu visual seperti gambar, diagram, atau permainan yang melibatkan bilangan. Dengan cara ini, anak-anak dapat melihat bagaimana angka berinteraksi dalam konteks yang berbeda, membuat pembelajaran lebih menarik.
3. Pembelajaran Interaktif:Â
Mengajak anak-anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan penghitungan dan pengukuran, seperti permainan yang memerlukan strategi menggunakan angka. Interaksi ini membantu mereka menginternalisasi konsep dan melihat aplikasinya.
4. Diskusi dan Refleksi:Â
Mengajak anak-anak berdiskusi tentang angka, mengapa angka tersebut penting, dan bagaimana mereka mengamati bilangan dalam kehidupan sehari-hari. Ini mendorong mereka untuk berpikir kritis dan memahami hubungan antara angka dan dunia di sekitar mereka.
5. Kreativitas dalam Matematika:Â
Mendorong anak-anak untuk menciptakan cerita atau permainan yang melibatkan angka. Dengan berkreasi, mereka dapat mengekspresikan pemahaman mereka tentang bilangan dan membangun koneksi dengan cara yang menyenangkan.
Dengan pendekatan seperti ini, kita tidak hanya mengajarkan anak-anak cara menghitung, tetapi juga memberikan mereka alat untuk berpikir dan memahami dunia secara lebih luas. Ini akan membekali mereka dengan keterampilan numerik yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari dan membangun fondasi yang kuat untuk pembelajaran matematika di masa depan.
Literasi numerik, yaitu kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka dalam konteks kehidupan nyata, menjadi fondasi penting dalam pendidikan matematika. Pendekatan ini tidak hanya memperkenalkan konsep dasar bilangan, tetapi juga membantu anak-anak melihat hubungan antara matematika dan dunia di sekitar mereka. yang Berikut beberapa manfaat praktis dari konsep ini, antara lain :
1. Relevansi Kehidupan Sehari-hari
Matematika seharusnya tidak hanya diajarkan di ruang kelas, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Jo Boaler, seorang profesor matematika di Stanford University, menekankan bahwa "matematika yang diajarkan dalam konteks nyata membantu siswa memahami dan menghargai matematika lebih dalam." Ketika anak-anak belajar menghitung uang saat berbelanja, mengukur bahan untuk memasak, atau menghitung waktu perjalanan, mereka tidak hanya belajar cara menghitung; mereka belajar tentang nilai praktis dari matematika. Hal ini menjadikan pembelajaran lebih menarik dan relevan.
2. Keterampilan Praktis yang Diperlukan
Literasi numerik yang kuat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan praktis yang akan mereka gunakan sepanjang hidup. Menurut Prof. Susan Ambrose, penulis buku "How Learning Works," keterampilan praktis yang diperoleh melalui pembelajaran yang kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi yang nyata. Mengelola anggaran, merencanakan keuangan, dan membuat keputusan berdasarkan data adalah keterampilan penting yang dapat diperoleh melalui pemahaman yang mendalam tentang angka. Dengan mengajarkan mereka bagaimana menggunakan angka secara efektif, kita mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
3. Pemecahan Masalah yang Efektif
Menghubungkan angka dengan situasi nyata juga mengajarkan anak-anak cara memecahkan masalah. Dr. Alan Schoenfeld, seorang ahli pendidikan matematika, berpendapat bahwa "matematika yang baik adalah tentang pemecahan masalah, bukan hanya penghitungan." Anak-anak belajar untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi, menerapkan keterampilan numerik untuk menemukan solusi, dan mengevaluasi hasilnya. Proses ini mendorong mereka untuk berpikir kritis dan sistematis, keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia modern yang cepat berubah.
4. Kesadaran Sosial dan Lingkungan
Literasi numerik juga memungkinkan anak-anak untuk memahami isu-isu sosial dan lingkungan yang kompleks. Dalam bukunya "Mathematics for Social Justice," para penulis menunjukkan bagaimana angka dan data dapat digunakan untuk menganalisis situasi seperti perubahan iklim, pengelolaan sumber daya, atau kebijakan publik. Dengan menggunakan angka dan data, mereka belajar bahwa angka dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan masalah besar yang dihadapi masyarakat.
5. Motivasi dan Ketertarikan dalam Belajar
Ketika anak-anak dapat melihat hubungan antara matematika dan minat mereka, baik itu dalam sains, seni, atau olahraga, mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar. Dr. Barbara Oakley, penulis "A Mind for Numbers," mengemukakan bahwa "membuat matematika relevan dan menyenangkan dapat meningkatkan ketertarikan siswa." Dengan mengaitkan konsep matematika dengan aspek kehidupan yang mereka sukai, kita dapat membangkitkan ketertarikan mereka terhadap subjek ini dan mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan numerik dengan semangat.
Kesimpulan
Membangun literasi numerik dari perspektif yang terhubung dengan kehidupan nyata adalah langkah penting dalam pendidikan. Dengan membantu anak-anak memahami bahwa angka bukan hanya simbol, tetapi representasi dari konsep yang lebih besar dan relevan, kita membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di dunia yang semakin kompleks. Literasi numerik bukan hanya tentang menghitung; ia adalah kunci untuk membuka cakrawala pemikiran dan memperluas wawasan anak-anak tentang dunia di sekitar mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI