Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Al-Farabi Vs Freud Dipandu Jung Dalam Debat Abadi tentang Eksistensi Tuhan

27 Oktober 2024   15:10 Diperbarui: 27 Oktober 2024   15:15 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika kepercayaan itu hanyalah psikologis, Tuan Jung, mengapa akal manusia terus berusaha mencarinya? Mengapa segala sistem kepercayaan dan ilmu pengetahuan terus menuju satu tujuan—pencarian kebenaran yang mutlak? Kebenaran, Tuan Freud, tak bisa dicapai dengan sekadar analisis klinis, tapi dengan pencerahan."

(Freud hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum kecut)

Jung Menyimpulkan dengan Humor

"Sepertinya kita tak akan selesai malam ini, atau bahkan abad ini. Saya pribadi merasa bahwa Tuhan ada dalam bayangan dan terang, dalam ketidakpastian dan keyakinan, dalam akal dan dalam jiwa. Tapi, mungkin itu hanya pendapat eksentrik saya. Kita punya dua pandangan besar di sini: Tuhan sebagai realitas mutlak menurut Tuan Al-Farabi, dan Tuhan sebagai proyeksi ketakutan menurut Tuan Freud."

(Jung melirik penonton yang tampak terbagi antara dua kubu)

Carl Jung:

"Dan dengan itu, saya mengakhiri diskusi ini dengan harapan kita semua akan terus mencari kebenaran kita masing-masing—entah itu Tuhan yang sejati, ilusi, atau mungkin… sebuah arketipe? Hingga jumpa lagi dalam diskusi tanpa akhir ini, hadirin!"

Kesimpulan

Akhirnya, penonton meninggalkan ruangan dengan perasaan campur aduk, beberapa terinspirasi oleh keyakinan Al-Farabi, yang lain tersenyum masam mendengar pendapat Freud, dan beberapa hanya teringat pada kalimat Jung yang penuh teka-teki. Perdebatan mungkin belum berakhir, tapi benih pertanyaan telah tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun