Pemimpin akuntabel harus mampu menjadi teladan. Integritas adalah bagian penting dari akuntabilitas, dan pemimpin harus konsisten dalam kata-kata dan tindakannya. Ini berarti memegang standar yang sama, bahkan lebih tinggi, untuk dirinya sendiri daripada yang ia harapkan dari timnya.
Angela Merkel, mantan Kanselir Jerman, dikenal karena konsistensinya dalam berpegang pada prinsip-prinsip demokrasi dan keterbukaan, bahkan ketika menghadapi krisis pengungsi pada 2015. Keputusannya yang kontroversial untuk membuka pintu bagi pengungsi Suriah diambil dengan dasar nilai kemanusiaan, meski menghadapi penentangan besar. Merkel selalu menjadi teladan dengan menunjukkan komitmen kepada prinsip-prinsip yang dia yakini.
7. Pengambilan Keputusan yang Berdasarkan Data
Keputusan yang didasarkan pada intuisi semata sering kali berisiko. Pemimpin yang akuntabel selalu menggunakan data untuk mendukung keputusan strategisnya. Dengan data, keputusan menjadi lebih obyektif dan transparan, yang memperkuat akuntabilitas.
Reed Hastings, CEO Netflix, selalu mendorong penggunaan data untuk membuat keputusan mengenai konten yang diproduksi oleh Netflix. Keputusan untuk mengembangkan serial populer seperti Stranger Things didasarkan pada analisis data pemirsa, bukan hanya insting kreatif semata.
8. Memberikan Penghargaan dan Koreksi dengan Adil
Pemimpin akuntabel tidak hanya bertanggung jawab atas kegagalan, tetapi juga memberikan penghargaan ketika anggota tim mencapai hasil yang baik. Namun, mereka juga tidak ragu untuk memberikan koreksi yang adil dan konstruktif. Hal ini penting untuk memastikan budaya akuntabilitas diterapkan di seluruh organisasi.
Satya Nadella di Microsoft tidak hanya memuji tim yang berhasil, tetapi juga memberikan umpan balik secara langsung dan jujur kepada tim yang gagal mencapai target. Melalui pendekatan ini, Nadella berhasil mengubah Microsoft menjadi perusahaan yang lebih inovatif dan adaptif.
Penutup
Akuntabilitas adalah esensi dari kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang akuntabel tidak hanya memperoleh kepercayaan tim dan pemangku kepentingan, tetapi juga menciptakan budaya yang berkelanjutan di mana semua orang merasa bertanggung jawab atas kontribusinya. Dengan memegang teguh prinsip-prinsip di atas, pemimpin dapat membangun tim yang kuat, produktif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI