Ketika Google memutuskan untuk mengakhiri proyek pencarian berbasis AI di China karena masalah privasi, CEO Sundar Pichai secara terbuka menjelaskan kepada karyawannya mengenai risiko etis dan operasional yang dihadapi. Dengan langkah ini, Google tidak hanya menjaga reputasi perusahaan tetapi juga meningkatkan kepercayaan di kalangan karyawan.
3. Tanggung Jawab Penuh atas Kesalahan
Pemimpin yang akuntabel selalu bersedia mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan. Dalam banyak organisasi, pemimpin cenderung mencari kambing hitam ketika hasil tidak sesuai harapan, tetapi pemimpin yang baik akan memikul tanggung jawab penuh. Menurut psikolog organisasi, Tasha Eurich, "Pemimpin yang akuntabel lebih mungkin membangun budaya yang adaptif, di mana kesalahan tidak dihindari tetapi dilihat sebagai peluang untuk tumbuh."
Howard Schultz, mantan CEO Starbucks, ketika menghadapi penurunan kinerja pada 2008, tidak menyalahkan kondisi ekonomi atau pesaing. Ia secara terbuka mengakui kegagalan strategi ekspansi yang terlalu agresif dan fokus pada perbaikan operasional yang akhirnya memulihkan Starbucks ke jalur pertumbuhan.
4. Mendorong Komunikasi Terbuka
Lingkungan kerja yang terbuka mendorong setiap anggota tim untuk berbicara, memberikan umpan balik, dan menyampaikan kekhawatiran tanpa rasa takut. Pemimpin akuntabel harus menciptakan ruang di mana komunikasi berjalan dua arah, bukan hanya satu arah. Menurut Gallup, tim dengan komunikasi terbuka memiliki tingkat keterlibatan karyawan 21% lebih tinggi dibandingkan tim yang kurang transparan.
Tony Hsieh, pendiri Zappos, terkenal dengan pendekatannya yang mendorong komunikasi terbuka. Dia menciptakan budaya "holacracy" di perusahaannya, yang memungkinkan setiap orang untuk berperan serta dalam pengambilan keputusan dan menyampaikan ide tanpa hirarki yang kaku. Hasilnya, Zappos dikenal sebagai salah satu perusahaan dengan kepuasan karyawan tertinggi.
5. Mengukur dan Mempertanggungjawabkan Kinerja
Pemimpin yang akuntabel menetapkan target yang jelas dan memastikan ada mekanisme yang tepat untuk mengukur kinerja. Tanpa sistem yang baik, akuntabilitas tidak dapat diukur. Sebagai pemimpin, Anda harus siap mempertanggungjawabkan kinerja tim secara obyektif, menggunakan data dan metrik yang jelas.
Jeff Bezos di Amazon dikenal karena pendekatannya yang berorientasi data dalam setiap keputusan. Setiap unit bisnis di Amazon diukur kinerjanya dengan sangat rinci, dan tim yang gagal mencapai target harus bertanggung jawab serta melakukan analisis mendalam untuk memperbaiki proses ke depannya.
6. Memberikan Teladan yang Baik