Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengapa Pidato Lincoln "Gettysburg" Selalu Dikenang

17 Oktober 2024   19:29 Diperbarui: 17 Oktober 2024   19:33 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abraham Lincoln, Presiden ke-16 Amerika Serikat, dikenal sebagai salah satu pemimpin terhebat dalam sejarah dunia, tidak hanya karena kebijakannya yang berani dalam menghadapi Perang Saudara, tetapi juga karena kemampuannya merangkai kata-kata yang menginspirasi. Di tengah gejolak konflik yang mengancam keberadaan bangsa, Lincoln memberikan pidato yang dikenal sebagai Pidato "Gettysburg"  pada 19 November 1863. 

Disampaikan di pemakaman untuk para prajurit yang gugur dalam Pertempuran Gettysburg, pidato ini bukan sekadar ungkapan belasungkawa; ia menjadi sebuah manifesto yang menegaskan kembali nilai-nilai dasar negara: kebebasan, kesetaraan, dan persatuan. 

Dalam waktu kurang dari dua menit, Lincoln berhasil menciptakan sebuah pernyataan abadi yang menggugah semangat patriotisme dan mengajak rakyat untuk melanjutkan perjuangan demi cita-cita luhur bangsa. Pidato ini, yang hanya terdiri dari 272 kata, tidak hanya mengubah cara pandang masyarakat terhadap perang, tetapi juga meninggalkan warisan retoris yang terus dipelajari dan dirayakan hingga hari ini.

Kekuatan retorika Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg terletak pada beberapa aspek utama:

1. Kesederhanaan dan Singkatnya: 

Pidato Gettysburg hanya terdiri dari sekitar 272 kata dan disampaikan dalam waktu kurang dari dua menit. Meskipun singkat, pidato ini sangat padat dan penuh makna. Lincoln memilih kata-kata yang sederhana namun kuat, membuat pesan tersebut dapat dipahami oleh semua orang.

2. Penggunaan Simbolisme dan Alusi Sejarah:

Lincoln membuka pidato dengan menyebutkan "Delapan puluh tujuh tahun yang lalu," merujuk pada 87 tahun sebelumnya, ketika Deklarasi Kemerdekaan ditandatangani. Ini menghubungkan perjuangan Perang Saudara dengan prinsip-prinsip dasar kebebasan dan kesetaraan yang didirikan oleh para pendiri Amerika Serikat.

3. Struktur Tiga Bagian:

 Pidato ini mengikuti struktur klasik tiga bagian masa lalu, masa kini, dan masa depan. Lincoln merenungkan sejarah bangsa, berbicara tentang korban Perang Saudara, dan kemudian beralih ke visi masa depan, yaitu menciptakan bangsa yang "baru lahir dalam kebebasan."

4. Pengulangan dan Paralelisme: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun