Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Perlu Membangun Kecerdasan Sosial Anak

14 Oktober 2024   22:46 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa negara telah menyadari pentingnya membangun kecerdasan sosial pada anak sebagai bagian dari sistem pendidikan mereka. Berikut adalah beberapa contoh negara yang menerapkan metode khusus untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak:

1. Finlandia

Finlandia terkenal dengan sistem pendidikannya yang inovatif dan mendukung pengembangan keterampilan sosial anak. Di Finlandia, sekolah lebih menekankan pada pembelajaran kolaboratif, kesejahteraan siswa, dan pengembangan kemampuan interpersonal dibandingkan penilaian berbasis ujian. Beberapa metode yang diterapkan untuk membangun kecerdasan sosial anak di Finlandia meliputi:

Pembelajaran Berbasis Proyek: Anak-anak bekerja sama dalam proyek kelompok, yang membantu mereka belajar berkomunikasi, berbagi ide, dan menyelesaikan masalah bersama.

Pendekatan Holistik: Pendidikan di Finlandia tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada kesejahteraan emosional dan sosial siswa. Guru bertindak sebagai mentor, membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka.

Lingkungan Tanpa Tekanan: Anak-anak didorong untuk berkolaborasi daripada berkompetisi. Ini menciptakan suasana yang mendukung perkembangan empati dan kerja sama.

2. Denmark

Denmark memiliki kurikulum pendidikan yang menempatkan fokus besar pada kebahagiaan dan keterampilan sosial siswa. Negara ini mengajarkan anak-anak bagaimana menjadi warga negara yang peduli dan empatik melalui program pendidikan seperti:

Step by Step: Program pendidikan ini mengajarkan anak-anak di sekolah dasar tentang empati, penyelesaian konflik, dan kerja sama melalui metode pembelajaran berbasis situasi. Anak-anak diajarkan untuk mengenali emosi mereka sendiri dan orang lain, serta bagaimana merespons secara positif dalam situasi sosial.

Fri for Mobberi (Free from Bullying): Sebuah program anti-intimidasi yang dikembangkan oleh Save the Children Denmark dan didukung oleh LEGO Foundation. Program ini tidak hanya mengatasi masalah intimidasi tetapi juga mempromosikan budaya inklusif, toleransi, dan persahabatan sejak dini di sekolah-sekolah Denmark.

3. Jepang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun