Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AI dan Plagiarisme, Tantangan Etika Teknologi

14 Oktober 2024   11:59 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI cenderung mengambil informasi dari berbagai sumber yang tersedia secara online dan merekombinasinya menjadi teks yang baru. Meskipun ini tidak selalu merupakan plagiarisme dalam arti klasik, karena tidak ada kalimat yang diambil langsung tanpa modifikasi, potensi pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual tetap ada. Hal ini dikarenakan AI sering kali tidak memberikan atribusi yang tepat kepada penulis asli.

Solusi dan Tindakan Preventif

Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa solusi yang telah diajukan oleh para ahli meliputi:

1. Transparansi dalam Penggunaan AI
Pengguna harus secara terbuka menyatakan penggunaan AI dalam menghasilkan konten. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan catatan atau pernyataan yang menyebutkan bahwa teks atau karya visual yang dihasilkan menggunakan bantuan AI.

2. Regulasi Teknologi AI
Banyak ahli, termasuk Profesor Ryan Calo dari University of Washington, berpendapat bahwa perlu ada regulasi yang lebih ketat dalam penggunaan AI, terutama yang berpotensi menghasilkan karya kreatif. Ini termasuk menetapkan batasan tentang sejauh mana AI dapat digunakan dalam produksi konten tanpa pelanggaran hak cipta.

3. Peningkatan Sistem Deteksi Plagiarisme
Teknologi deteksi plagiarisme juga harus ditingkatkan untuk mampu mengidentifikasi karya yang dihasilkan oleh AI. Ini mencakup pembuatan algoritma baru yang dapat mengenali pola-pola penulisan otomatis yang sering kali tidak terlihat oleh alat deteksi plagiarisme tradisional.

4. Etika Penggunaan AI dalam Pendidikan
Lembaga pendidikan juga harus memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa tentang pentingnya etika akademik. Penggunaan AI sebagai alat bantu harus dilengkapi dengan kebijakan yang jelas agar siswa tetap diajarkan nilai orisinalitas dalam karya akademis mereka.

Apakah AI akan mereduksi Intelektual Siswa

AI dapat mereduksi kemampuan intelektual siswa jika digunakan secara tidak bijak, seperti jika siswa terlalu bergantung pada AI untuk menyelesaikan tugas tanpa berpikir kritis. Ini dapat menurunkan motivasi belajar dan mendorong penyederhanaan proses berpikir. Namun, AI juga bisa memperkuat kemampuan intelektual siswa jika digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran mandiri, mengurangi beban kognitif, dan membantu pengembangan keterampilan teknologi. Intinya, dampak AI pada kemampuan intelektual siswa tergantung pada cara penggunaannya—apakah untuk mendukung atau menggantikan proses belajar.

Kesimpulan

Plagiarisme yang disebabkan oleh penggunaan AI dalam produksi konten menimbulkan tantangan etika yang besar dalam dunia pendidikan, seni, dan industri kreatif. AI adalah alat yang sangat kuat dan dapat digunakan untuk mendukung kreativitas manusia, tetapi juga memiliki potensi untuk disalahgunakan jika tidak diatur dengan baik. Seiring dengan meningkatnya penggunaan AI, penting untuk menetapkan batas-batas etika yang jelas dan sistem regulasi yang kuat guna memastikan bahwa teknologi ini tidak merugikan integritas intelektual manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun