Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latar Belakang Pecahnya Revolusi Perancis

8 Oktober 2024   04:18 Diperbarui: 8 Oktober 2024   05:42 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Revolusi Prancis: Dari Ketidakadilan Sosial hingga Kebangkitan Rakyat

Revolusi Prancis, yang terjadi antara tahun 1789 dan 1799, merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah dunia yang menandai titik balik dari sistem feodal menuju masyarakat modern yang lebih demokratis. Revolusi ini bukanlah hasil dari satu faktor tunggal, melainkan akumulasi dari berbagai masalah yang telah lama membelenggu masyarakat Prancis, terutama ketidakadilan sosial, kesulitan ekonomi, dan ketidakpuasan terhadap kekuasaan monarki absolut.

Ketidakadilan Sosial dan Struktur Feodal

Pada akhir abad ke-18, Prancis masih menjalankan sistem sosial yang sangat kaku dan hierarkis. Masyarakat dibagi menjadi tiga kelas utama atau "Etat" (estate). 

Pertama adalah kaum bangsawan dan aristokrat, yang menduduki posisi tertinggi dengan hak istimewa yang diwariskan turun-temurun. 

Kedua adalah kaum rohaniwan (Clergy), yang meskipun jumlahnya kecil, memiliki pengaruh politik dan ekonomi yang sangat besar. 

Ketiga, dan yang paling besar, adalah kaum petani dan buruh, yang sering kali menanggung beban pajak yang tidak proporsional. Ketidakadilan dalam sistem ini sangat mencolok, karena sementara kaum bangsawan dan rohaniwan bebas dari pajak, rakyat biasa dipaksa membayar pajak yang sangat memberatkan.

Ketimpangan ini menimbulkan ketidakpuasan yang mendalam di kalangan rakyat biasa, terutama di pedesaan, di mana kehidupan sering kali penuh kesulitan. Petani yang menyewa tanah dari tuan tanah bangsawan harus membayar sewa yang sangat tinggi dan sering kali mengalami kelaparan akibat gagal panen.

Krisis Ekonomi yang Memuncak

Krisis ekonomi juga menjadi pemicu penting dalam Revolusi Prancis. Menjelang tahun 1780-an, ekonomi Prancis mengalami defisit besar akibat keterlibatannya dalam berbagai perang, terutama Perang Tujuh Tahun dan Perang Kemerdekaan Amerika. Biaya perang yang sangat tinggi membuat utang negara menumpuk, dan raja Louis XVI terpaksa meminjam uang dari luar negeri untuk mempertahankan kekuasaannya. Hal ini menyebabkan tekanan besar pada ekonomi nasional, dan pemerintah mulai mencari cara untuk menambah pendapatan, salah satunya dengan menaikkan pajak.

Namun, upaya ini tidak berjalan mulus. Kaum bangsawan dan gereja menolak untuk membayar pajak, sementara rakyat biasa yang sudah menderita akibat kemiskinan dan gagal panen terpaksa menanggung beban yang semakin berat. Inflasi yang melonjak dan kelangkaan pangan, terutama roti, menyebabkan banyak orang kelaparan. Hal ini memperparah ketidakstabilan sosial dan mempercepat kebangkitan gerakan revolusioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun