Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latar Belakang Pecahnya Revolusi Perancis

8 Oktober 2024   04:18 Diperbarui: 8 Oktober 2024   05:42 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semboyan Revolusi Prancis, "Libert, galit, Fraternit" (Kebebasan, Kesetaraan, Persaudaraan), adalah salah satu simbol paling terkenal dari perjuangan rakyat Prancis melawan ketidakadilan dan penindasan. Semboyan ini lahir dari nilai-nilai dan gagasan Pencerahan yang mendasari gerakan revolusi dan mencerminkan cita-cita utama yang ingin dicapai oleh para revolusioner.

1. Libert (Kebebasan): Salah satu tujuan utama dari Revolusi Prancis adalah pembebasan rakyat dari tirani dan penindasan, terutama dari kekuasaan absolut monarki. "Kebebasan" di sini mencakup hak-hak individu, kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan kebebasan dari penindasan politik. Rakyat Prancis menginginkan kebebasan dari sistem feodal yang menindas dan ketidakadilan yang membuat mereka hidup dalam kemiskinan.

2. galit (Kesetaraan): Sebelum revolusi, Prancis memiliki sistem sosial yang sangat tidak adil di mana hanya kaum bangsawan dan rohaniwan yang menikmati hak-hak istimewa. Kaum revolusioner memperjuangkan kesetaraan di depan hukum, di mana setiap orang, tanpa memandang status sosial, memiliki hak dan kewajiban yang sama. Konsep kesetaraan ini juga menyiratkan pembagian beban pajak yang adil, di mana tidak hanya rakyat miskin yang harus menanggung pajak yang memberatkan, sementara kaum aristokrat dan rohaniwan dibebaskan dari kewajiban tersebut.

3. Fraternit (Persaudaraan): Revolusi bukan hanya tentang kebebasan individu dan kesetaraan hukum, tetapi juga tentang menciptakan persatuan di antara rakyat Prancis. Semangat persaudaraan atau solidaritas ini mengajak semua orang untuk bekerja sama demi kepentingan bersama, melampaui perbedaan kelas atau status. Persaudaraan mencerminkan visi Prancis sebagai bangsa yang bersatu, di mana semua orang adalah bagian dari satu komunitas yang saling mendukung.

Semboyan ini menjadi cerminan dari nilai-nilai revolusi yang ingin memutuskan rantai penindasan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata. Meskipun semboyan ini baru secara resmi diadopsi oleh Republik Ketiga Prancis pada abad ke-19, ide-idenya telah hadir sejak awal Revolusi Prancis dan menjadi warisan penting bagi prinsip-prinsip demokrasi modern.

Kesimpulan 

Revolusi Prancis lahir dari ketidakpuasan rakyat terhadap ketidakadilan sosial, krisis ekonomi yang berkepanjangan, serta ketidakmampuan monarki untuk melakukan reformasi. Dipicu oleh kesadaran baru akan hak-hak asasi manusia dan gagasan kesetaraan, rakyat Prancis bersatu untuk menuntut perubahan. Revolusi ini tidak hanya mengubah wajah Prancis, tetapi juga memberikan inspirasi bagi perjuangan demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun