Pendekatan ini juga diterapkan di dunia bisnis. Dalam perusahaan Toyota, misalnya, ketika sebuah proyek gagal atau terdapat kesalahan dalam proses manufaktur.
Bukan hanya mencari "siapa yang salah", tetapi fokusnya adalah "apa yang salah" dalam sistem yang harus diperbaiki. Ini dikenal dengan konsep kaizen (perbaikan berkelanjutan) yang diintegrasikan dalam setiap refleksi hansei.
2. Kesadaran Diri yang Kuat: Melihat Kekurangan dalam Keberhasilan
Kesadaran diri merupakan elemen penting dari hansei. Di Jepang, individu diajarkan untuk melakukan evaluasi diri yang jujur, tidak hanya terhadap kegagalan tetapi juga terhadap keberhasilan.Â
Meskipun pencapaian diakui, mereka didorong untuk terus mencari kekurangan yang mungkin ada bahkan dalam hasil yang baik.
Contoh yang kuat bisa diambil dari tim olahraga Jepang. Dalam Olimpiade Tokyo 2020, setelah meraih medali emas, tim gulat wanita Jepang langsung kembali berlatih, bukan karena hasil mereka kurang baik, tetapi karena mereka memahami bahwa kesuksesan di masa depan tergantung pada evaluasi menyeluruh terhadap performa mereka.Â
Melalui hansei, mereka mempertanyakan apa yang bisa diperbaiki meskipun sudah menang. Hal ini mengembangkan sikap untuk tidak pernah puas dan selalu mencari peluang untuk menjadi lebih baik.
Pendapat ahli seperti Prof. Robert E. Quinn, seorang ahli manajemen perubahan, mendukung hal ini. Ia mencatat bahwa dalam organisasi yang sukses, refleksi setelah keberhasilan sama pentingnya dengan evaluasi setelah kegagalan, karena inilah yang mencegah "kelelahan kesuksesan" dan memastikan kelangsungan inovasi.
3. Perbaikan Berkelanjutan: Kaizen sebagai Fondasi Belajar dan Kerja
Konsep kaizen () atau perbaikan berkelanjutan adalah dasar dari banyak aspek kehidupan di Jepang. Dalam metode hansei, refleksi tidak berakhir pada analisis kesalahan, melainkan diikuti oleh tindakan konkret untuk meningkatkan performa di masa mendatang.Â
Kaizen mengajarkan bahwa tidak ada batas dalam hal memperbaiki diri, dan setiap langkah kecil menuju perbaikan lebih baik daripada tidak ada kemajuan sama sekali.