Pemikiran divergen melibatkan penciptaan berbagai ide atau solusi yang berbeda untuk satu permasalahan. Minta siswa untuk memberikan berbagai solusi kreatif dan unik, bahkan jika solusi tersebut terkesan tidak realistis. Hal ini membantu mereka berpikir lebih fleksibel dan terbuka.
Contoh Praktis: Guru dapat memberikan aktivitas di mana siswa diminta untuk menemukan sebanyak mungkin cara berbeda untuk menggunakan benda sehari-hari, seperti kertas atau botol plastik.
Sasaran & Tujuan: Sasaran dari metode ini adalah mendorong siswa untuk memikirkan solusi kreatif yang beragam. Tujuannya adalah untuk membangun kemampuan berpikir fleksibel dan adaptif.
Kendala & Solusi: Kendala yang mungkin muncul adalah siswa terbiasa berpikir linier dan cenderung memberi jawaban yang konvensional. Solusinya, guru dapat memberikan contoh bagaimana berpikir di luar kebiasaan, serta memberi apresiasi terhadap ide-ide yang unik.
8. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif
Setelah diskusi, berikan umpan balik yang mendorong siswa untuk terus berpikir kreatif. Soroti ide-ide unik yang muncul selama diskusi, dan dorong siswa untuk mengembangkan ide tersebut lebih lanjut.
Contoh Praktis: Guru dapat mengakhiri diskusi dengan memberikan pujian pada ide-ide yang menarik, serta memberi saran untuk ide-ide yang bisa dikembangkan lebih jauh.
Sasaran & Tujuan: Sasaran metode ini adalah meningkatkan motivasi siswa untuk terus berkreasi. Tujuannya adalah agar siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk mengeksplorasi ide-ide baru di masa depan.
Kendala & Solusi: Tantangan yang sering muncul adalah umpan balik yang terlalu kritis bisa membuat siswa merasa tidak percaya diri. Solusinya, fokuskan umpan balik pada aspek positif terlebih dahulu sebelum memberikan saran perbaikan.
9. Integrasikan Teknologi dalam Diskusi
Gunakan alat digital seperti forum online, aplikasi diskusi, atau platform kolaboratif untuk memperluas cakupan diskusi. Ini memungkinkan siswa untuk terus berbagi ide dan belajar dari satu sama lain bahkan di luar jam pelajaran.