Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bukan Pertambangan, Tapi Pertanian Harapan Masa Depan Kita. Oleh : Rudi Sinaba

27 September 2024   11:06 Diperbarui: 28 September 2024   14:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pakar lingkungan dan ekonomi telah lama memperingatkan tentang bahaya ketergantungan pada sektor pertambangan. Menurut Prof. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup, "pertambangan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan keberlanjutan hanya akan menyisakan kerusakan bagi generasi berikutnya. Kita mengambil sumber daya hari ini, tapi meninggalkan kehancuran yang tidak bisa diperbaiki untuk masa depan."

Prof. Hikmahanto Juwana, ahli hukum ekonomi internasional, menambahkan bahwa keuntungan ekonomi dari pertambangan sering kali lebih dinikmati oleh pihak asing daripada masyarakat lokal. "Kebanyakan perusahaan tambang besar adalah perusahaan multinasional. Mereka membawa keluar hasil tambang kita tanpa ada nilai tambah yang besar bagi ekonomi lokal, kecuali pajak yang jumlahnya pun sering kali minim akibat kebijakan fiskal yang lemah," jelasnya.

Pertanian: Jalan Keluar Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan

Menghadapi realitas bahwa sektor pertambangan tidak membawa manfaat berkelanjutan, saatnya Indonesia kembali memperkuat sektor pertanian. Sebagai negara agraris, potensi sektor ini sangat besar dan jika dikelola dengan baik dapat menjadi tumpuan perekonomian yang berkelanjutan dan merata.

1. Pangan sebagai Sumber Kemandirian Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas dan iklim tropis yang mendukung berbagai jenis tanaman. Pemberdayaan sektor pertanian dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan, sekaligus memastikan ketahanan pangan nasional. Di tengah ancaman krisis pangan global, memperkuat sektor pertanian adalah langkah penting untuk mengamankan kebutuhan pangan dalam negeri dan menurunkan ketergantungan pada pasar internasional.

2. Pertanian Sebagai Penggerak Ekonomi Pedesaan Berbeda dengan pertambangan yang cenderung terkonsentrasi pada segelintir daerah dan kalangan elit, sektor pertanian melibatkan banyak petani dan buruh tani di berbagai pelosok Indonesia. Dengan mendorong modernisasi pertanian dan akses pasar yang lebih luas, pendapatan petani dapat meningkat. Menurut penelitian Bank Dunia pada 2019, pertanian berkelanjutan memiliki potensi menciptakan hingga 70 juta lapangan kerja di pedesaan, membantu mengurangi ketimpangan ekonomi antara kota dan desa.

3. Keberlanjutan Lingkungan Melalui Pertanian Ramah Lingkungan 

Praktik pertanian berkelanjutan seperti agroforestri dan pertanian organik tidak hanya menjaga kesuburan tanah, tetapi juga menjaga kelestarian hutan dan ekosistem lainnya. Langkah ini dapat membantu mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem, sesuatu yang bertentangan dengan dampak negatif dari sektor pertambangan.

Bagaimana Pendapat Ahli: 

Pertanian adalah Solusi Masa Depan Menurut Prof. Dwi Andreas Santosa, ahli agraria dari Institut Pertanian Bogor (IPB), "Indonesia memiliki peluang besar untuk kembali ke pertanian sebagai solusi ekonomi jangka panjang. Sektor ini mampu menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih merata, mengurangi ketimpangan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat di seluruh daerah."

Kesimpulan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun