Oleh : Rudi Sinaba
Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog abad pertengahan yang terkenal, memainkan peran penting dalam mendalami dan memformulasikan pemahaman tentang Tuhan dalam tradisi Kristen. Karyanya menggabungkan pemikiran Aristotelian dengan doktrin Kristen, menciptakan sinergi antara rasio dan iman. Dalam pencarian Tuhan, Aquinas mengajukan berbagai argumen rasional yang mendasari keberadaan dan sifat Tuhan.
1. Argumen Lima Jalan (Quinque Viae)
Salah satu kontribusi paling signifikan Aquinas dalam filsafat adalah Lima Argumen atau Lima Jalan untuk membuktikan keberadaan Tuhan, yang dijabarkan dalam karya terkenalnya, Summa Theologica.Â
Berikut adalah penjelasan  dari lima argumen argumen dari Aquinas yang merupakan pembenaran terhadap konsep Prima Causa (Penyebab Pertama) yang diajarkan Aristoteles.Â
a. Argumen dari Gerakan (Motion):
Aquinas mengamati bahwa segala sesuatu yang bergerak pasti dipicu oleh sesuatu yang lain. Misalnya, bola yang menggelinding harus dipukul oleh sesuatu. Dia mengajukan bahwa jika kita terus melacak penggerak ini, kita tidak dapat memiliki rangkaian penggerak yang tak terhingga. Oleh karena itu, harus ada penggerak pertama yang tidak digerakkan oleh apapun, yaitu Tuhan. Konsep ini selaras dengan ajaran Aristoteles tentang "unmoved mover," yang menunjukkan bahwa ada penyebab pertama yang memulai semua gerakan.
b. Argumen dari Penyebab (Causation):
Setiap efek memiliki penyebab, dan Aquinas berargumen bahwa jika kita melacak penyebab-penyebab tersebut, kita tidak dapat memiliki rangkaian penyebab yang tak terhingga. Ini mengarah pada kesimpulan bahwa harus ada Penyebab Pertama yang tidak disebabkan oleh apa pun, yaitu Tuhan. Dalam konteks ini, prima causa berfungsi sebagai penyebab yang mendasari semua eksistensi, menunjukkan bahwa Tuhan adalah penyebab utama dari segala sesuatu.
c. Argumen dari Kontingensi (Contingency):
Aquinas mengamati bahwa banyak hal di dunia ini bersifat kontingen, artinya mereka bisa ada atau tidak ada. Namun, jika semuanya bisa tidak ada, maka pasti ada sesuatu yang tidak bergantung pada yang lain untuk eksistensinya---sesuatu yang harus ada secara mutlak. Ini mengarah pada kesimpulan bahwa Tuhan adalah keberadaan yang perlu, atau prima causa, yang eksistensinya tidak bergantung pada yang lain.