Cadangan sumber daya alam seperti mineral dan batubara adalah terbatas dan tidak terbarukan. Jika terus dieksploitasi secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan keberlanjutan, kita tidak hanya akan kehilangan aset berharga ini, tetapi juga akan menghadapi krisis energi di masa depan.
3. Moralitas dan Tanggung Jawab Antar Generasi
Ada pertanyaan mendasar tentang tanggung jawab moral kita kepada generasi mendatang. Apakah kita ingin mewariskan tanah yang subur dan air yang bersih kepada anak cucu kita, atau kita ingin mereka hidup di tengah ekosistem yang rusak dengan sumber daya yang kian menipis?
Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan
Pemerintah, perusahaan, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan. Reformasi kebijakan, pengawasan yang ketat terhadap praktik pertambangan, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta penegakan hukum yang lebih tegas terhadap perusahaan tambang yang melanggar peraturan adalah langkah-langkah penting yang harus diambil.Â
Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal dan adat dalam proses pengambilan keputusan juga harus diperkuat untuk memastikan bahwa pembangunan tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga memberikan manfaat bagi banyak pihak tanpa mengorbankan lingkungan.
Kesimpulan
Dilema pertambangan di Indonesia adalah peringatan keras bahwa kita sedang menuju arah yang berbahaya. Alih-alih menyisakan sumber daya alam untuk generasi mendatang, kita berisiko mewariskan alam yang rusak.Â
Jika tidak ada perubahan signifikan dalam cara kita mengelola dan mengekstraksi sumber daya alam, anak cucu kita akan menghadapi masa depan yang lebih sulit dan penuh tantangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mulai berpikir jangka panjang dan berkomitmen untuk mewariskan alam yang sehat dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H