Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Generasi Muda Indonesia Cenderung Ingin Menjadi ASN: Apa dampaknya dalam Menghadapi Era Globalisasi. Oleh : Rudi Sinaba

9 September 2024   22:24 Diperbarui: 14 September 2024   11:44 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Negatif Kecenderungan Menjadi ASN di Era Globalisasi

1. Penurunan Daya Saing Global   

Dalam menghadapi era globalisasi yang serba cepat, ekonomi yang kompetitif membutuhkan tenaga kerja yang dinamis, inovatif, dan adaptif. Ketergantungan pada pekerjaan yang aman seperti ASN dapat menyebabkan stagnasi keterampilan dan inovasi di kalangan generasi muda. Ekonom Universitas Gadjah Mada, Prof. Sri Adiningsih, mengungkapkan bahwa "Ketergantungan pada ASN bisa menghambat pertumbuhan sektor-sektor yang lebih dinamis dan inovatif seperti teknologi dan manufaktur, yang sebenarnya sangat penting dalam menghadapi tantangan global."


2. Kurangnya Inovasi dan Kewirausahaan

Dalam era globalisasi, inovasi dan kewirausahaan merupakan kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, dengan tingginya minat untuk menjadi ASN, ada penurunan minat dalam berwirausaha atau terlibat di sektor-sektor swasta yang lebih kompetitif. Hal ini dapat memperlambat inovasi di Indonesia. Data dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa hanya sekitar 20% dari lulusan perguruan tinggi yang berminat untuk memulai usaha sendiri, jauh di bawah angka di negara-negara maju.

3. Beban Fiskal yang Tinggi untuk Negara 

Bertambahnya jumlah ASN berarti bertambah pula beban fiskal bagi pemerintah, terutama dalam hal gaji, tunjangan, dan pensiun. Dalam Laporan Keuangan Negara tahun 2022, belanja pegawai mencakup lebih dari 25% dari total belanja APBN. Beban yang besar ini dapat mengurangi kemampuan pemerintah untuk mengalokasikan dana untuk sektor-sektor yang lebih produktif dan mendukung inovasi, seperti pendidikan, teknologi, dan infrastruktur.

4. Pergeseran Prioritas Pendidikan dan Kurangnya Keterampilan Soft Skills

Dengan semakin banyaknya anak muda yang tertarik menjadi ASN, ada kecenderungan bahwa sistem pendidikan di Indonesia juga mengarah pada pemenuhan kebutuhan menjadi ASN, daripada membentuk lulusan yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di pasar global. Sistem pendidikan yang terlalu berorientasi pada persiapan tes seleksi ASN dapat mengurangi pengembangan keterampilan soft skills yang diperlukan di era globalisasi, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kewirausahaan.

 Pandangan Ahli dan Solusi yang Ditawarkan

Para ahli mengingatkan perlunya diversifikasi minat karir generasi muda untuk mendorong daya saing global Indonesia. Menurut Dr. Iwan Jaya Azis, seorang ekonom dari Universitas Cornell, "Pemerintah perlu menciptakan lebih banyak insentif bagi sektor swasta dan meningkatkan ekosistem kewirausahaan sehingga lebih banyak anak muda yang tertarik untuk berwirausaha atau bekerja di sektor yang lebih dinamis." Ia juga menekankan pentingnya reformasi dalam sistem pendidikan untuk mendorong pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di era global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun