Model Kirkpatrick dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick pada tahun 1959. Model ini berfokus pada evaluasi pelatihan dan pengembangan dan terdiri dari empat tingkat:
- Tingkat 1: Reaksi
- Bagaimana peserta pelatihan bereaksi terhadap pelatihan?
- Tingkat 2: Pembelajaran
- Apa yang dipelajari peserta pelatihan dari pelatihan?
- Tingkat 3: Penerapan
- Apakah peserta pelatihan menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelatihan di tempat kerja?
- Tingkat 4: Hasil
- Apakah pelatihan menghasilkan perubahan yang diinginkan pada kinerja, produktivitas, atau hasil organisasi?
Model Kirkpatrick sering digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program pelatihan dan pengembangan.
4. Model CIPP
Model CIPP dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam, Daniel Inkster, Mary Ryan, dan Bruce Brissenden pada tahun 1971. Model ini adalah model yang komprehensif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi program dan intervensi di berbagai bidang. Model CIPP terdiri dari empat komponen:
- Konteks: Apa konteks di mana program atau intervensi dilaksanakan?
- Masukan: Apa sumber daya yang digunakan untuk program atau intervensi?
- Proses: Bagaimana program atau intervensi dilaksanakan?
- Produk: Apa hasil dari program atau intervensi?
Model CIPP sering digunakan untuk mengevaluasi program dan intervensi yang kompleks dan multi-faceted.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H