Penggunaan platform yang kompleks menyebabkan kesulitan dalam akses. Alih-laih dapat mencerna materi, kemampuan teknis memperlambat pemahaman.
Dalam beberapa pertemuan, dapat digunakan platform yang sama. Pertemuan selanjutnya, gunakan yang berbeda, dan begitu seterusnya. Variasi platform akan memperkaya kemampuan teknis dan kemudahan akses.
- Sajikan stimulus dalam sajian
Kondisi pertemuan daring berbeda dengan tatap muka. Gesture pemateri dalam pertemuan TM mempengaruhi cara menyampaikan dan kemudahan audien untuk menyerap materi. Â Sementera pada daring, sisi tersebut relatif jarang ditampilkan akan ketersediaan ruang.Â
Dalam hal ini, supaya materi dapat dipahami sesuai alur, sajian stimulus berupa video, kuis, atau bentuk rangsangan lain dapat ditampilkan. Â Stimulus seperti ini berguna untuk memantapkan proses pemahaman juga mendorong fokus perhatian audien.
- Sajikan tugas sesuai kondisi dan materi.
Agar ketersambungan materi daring dengan apa yang harus dipahami terwujud, sajian tugas perlu dirancang dan ditampilkan.  Tugas berupa kuis, pilihan jawaban, menulis kalimat ringkas, juga bentuk lain yang dianggap ringan dapat diberikan kepada audien. Lebih baik penugasan tersebut disajikan pada saat pertemuan, juga menggunakan  variasi platform yang mudah diakses pula.Â
Sajian tugas pada saat pertemuan selain memudahkan audien dan tidak "membebani"-nya, juga memperingan tugas pemateri untuk melihat hasil pemahaman.Â
Bila ada tugas proyek, hasilnya dapat ditautkan via platform tautan dan penyimpan data. Pertemuan yang berulang dapat pula diberikan tugas mulai dari mudah, sedang, dan kompleks. Hal ini selaras dengan perkembangan berfikir agar tujuan supervisi mudah terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H