Mohon tunggu...
Rudi Hartono
Rudi Hartono Mohon Tunggu... PNS -

Ingin seperti padi: Semakin berisi semakin merunduk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Tahun Baru Hijriah

12 Oktober 2015   10:29 Diperbarui: 12 Oktober 2015   10:31 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari peristiwa di atas umat Islam dapat memaknai tahun baru, antara lain:

1. Umat Islam dibolehkan hijrah dari suatu tempat ke tempat lain apabila jiwa, harta, aqidahnya terancam oleh penguasa yang zalim;

2. Bertambahnya tahun, berarti umar kita makin berkurang. Di sisa-sisa umar kita itu kiranya umat Islam dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas amal-ibadah (baik dalam pengertian sempit maupun luas), dan kesalehan individual dan sosial. 

3. Umat Islam harus terus menerus meningkatkan kualitas hidupnya sehingga sejajar dengan umat-umat beragama lainnya. Untuk itu perlu meningkatkan pendidikan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.

4. Membumikan konsep Islam yang rahmatan lil 'alamin, Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh isi alam. Kehadiran Islam harus dirasakan manfaatnya mulai dari manusia-dengan manusia; manusia dengan alam; manusia-alam dengan sang Pencipta. Untuk itu umat Islam perlu memahami ajaran Islam dengan baik, seperti pemahaman oleh Rasulullah sendiri dan sahabat-sahabatnya.

5. Dalam konteks kebangsaan, di negara kita, perlu kiranya meniru dan meneladani pemerintahan yang dijalankan Rasulullah SAW dalam menciptakan 'Masyarakat Madani' (Civil Society). Konsep itu diperlukan untuk menjamin keberlangsungan pemerintahan yang menjamin pluralisme agama, suku, bahasa, dan sebagainya. Kelak konsep banyak diadopsi pemerintahan modern setelah diubah-suai, sesuai dengan perkembangan keadaan dan pemikiran manusia.

Selamat Tahun Baru Hijrah.   

Sumber Poto:http://www.republika.co.id/

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun