Mohon tunggu...
Rudi Hartono
Rudi Hartono Mohon Tunggu... PNS -

Ingin seperti padi: Semakin berisi semakin merunduk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Kesuksesan Karier Jenderal Besar Soedirman, Nasution, dan Soeharto

5 Oktober 2015   12:22 Diperbarui: 5 Oktober 2015   12:32 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkas:Pdu jendbesartni.png

Tanggal 5 Oktober 1997, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden yang berisi penetapan pemberian Bintang Lima (Jenderal Besar) kepada Jenderal Soedirman, Jenderal Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Soeharto.

Jenderal Besar adalah pangkat tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang perwira TNI AD. Pemberian pangkat ini hanya untuk perwira-perwira yang sangat berjasa. Selebihnya, pangkat jenderal (4 bintang) yang biasanya dicapai oleh perwira-perwira. Pangkat ini ditandai dengan lima bintang emas di pundak. Pangkat ini sepadan dengan Laksamana Besar di TNI Angkatan Laut dan Marsekal Besar di TNI Angkatan Udara.

Penghargaan itu diberikan karena ketiganya dinilai telah berjasa kepada negara dan bangsa, khususnya di bidang kemiliteran.

Berikut catatan singkatnya.

Berkas:Sudirman.jpg
Berkas:Sudirman.jpg

JENDERAL BESAR SOEDIRMAN

Jenderal Besar Soedirmanlahir 24 Januari 1916 – meninggal 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.

Semasa sekolah Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan (semacam Pramuka) pada organisasi Islam Muhammadiyah.

Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam.

Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah. Ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun