Mohon tunggu...
Ruby Astari
Ruby Astari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, penerjemah, pengajar Bahasa Inggris dan Indonesia, pembaca, dan pemikir kritis.

"DARI RUANG BENAK NAN RIUH": Untuk menjelaskan perihal penulis yang satu ini, cukup membaca semua tulisannya di sini (dan mungkin juga di tempat lain). Banyak dan beragam, yang pastinya menjelaskan satu hal: Ruang benaknya begitu riuh oleh banyak pemikiran dan perasaan. Ada kalanya mereka tumpang-tindih dan bukan karena dia labil dan irasional. Seringkali daya pikirnya melaju lebih cepat dari tangannya yang menciptakan banyak tulisan. Penulis juga sudah lama menjadi ‘blogger yang kecanduan’. Samai-sampai jejak digital-nya ada di banyak tempat. Selain itu, penulis yang juga pengajar bahasa Inggris paruh-waktu, penerjemah lepas, dan penulis lepas untuk konten situs dapat dipesan jasanya secara khusus di Kontenesia (www.kontenesia.com). Bisa sekalian beramal lagi untuk setiap transaksi (terutama selama bulan Ramadan ini) : http://kontenesia.com/kontenesia-donasi-ramadan/ https://www.facebook.com/kontenesia/posts/287945154884094?__mref=message R.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Who is He?"

25 November 2017   17:56 Diperbarui: 25 November 2017   18:08 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

His eyes were so cold, looking at me.

"You don't know who I am, do you?"

Fearfully I shook my head. My mind went spinning so fast, trying to remember his face ...

- // -

"What the hell is this?!"

Alan and Belinda giggled when they saw me staring at my laptop screen. There, my profile and details on a ... dating site.

God, this is really not funny! 

"Sorry, El,"Belinda said timidly, realizing how angry I was. She nudged Alan, who somehow still had the nerve to grin. "It's his idea." 

"Hey, you suggested that website,"Alan quickly defended himself. His face looked annoyed. "Our intention is to help Elma find a mate, right?"

"BUT THIS IS NOT THE WAY!"I snapped, who successfully made two creatures in front of me wince. I glanced at my laptop screen. "Now delete my account.I don't care how! I've never recalled registering myself to this site and I can't believe you did this to me. This is a violation to my privacy!"

"Uh, yeah...sorry."Alan was about to touch my laptop when I slapped his hand away.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun