Emotional blackmailerselalu berusaha bikin Anda merasa bersalah karena nggak mau menuruti semua keinginan mereka. Bahkan, ucapan khas mereka lainnya adalah: “Aku nggak mungkin kayak gini kalo bukan gara-gara kamu.”
Nah, lho.
- Saat mengajak teman-teman kumpul tanpa kehadiran si dia, mereka malah was-was.
Mereka senang melihat Anda. (Ya, apalagi sudah lama sekali kalian nggak nongkrong bareng.) Namun, pertanyaan berikut mereka keluar dengan nada was-was:
“Pacarmu mana?”
Ini sudah pertanda sangat serius bila Anda sampai harus menunggu si dia sibuk, keluar kota, atau keluar negeri sekalian – hanya biar bisa nongkrong sama teman-teman.
- Puncaknya: Anda atau si dia sama-sama berpotensi sebagai pelaku kekerasan dalam hubungan.
Silakan cek berita kriminal. Ada berapa kasus kekerasan dan pembunuhan akibat cemburu buta?
Tentu saja, kita tidak bisa langsung memperlakukan pasangan pencemburu buta sebagai pribadi mengerikan yang harus dijauhi. Kalau memang masih sayang dan percaya bahwa hubungan kalian masih bisa diselamatkan, kenapa tidak mencari tahu sebabnya dan mencari solusinya bersama-sama?
Mungkin si dia punya trauma masa lalu, seperti pernah ditinggalkan pacar sebelumnya karena selingkuh. Mungkin juga rasa minder membuatnya begitu posesif sama Anda karena takut kehilangan. Apa pun itu, cobalah mendampinginya dalam masa pemulihan. Jangan takut konseling ke psikolog bila diperlukan.
Kalau si dia masih cemburu juga? Semua terserah Anda. Masih mau mempertahankan cinta tapi terpenjara dan tersiksa...atau mencari hubungan yang lebih ‘sehat dan seimbang’?
R.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H