Lalu, kamu hanya memeluk boneka itu. Ada tetes-tetes air dari matamu.
      Diam-diam kuamati dirimu dari salah satu mobil yang diparkir di depan rumahmu. Kulirik kotak kecil dari beludru biru di tanganku.
      Cincin ini bisa menunggu. Saat ini, aku hanya butuh kamu menerima maaf dariku. Aku akan sabar menunggu, hingga saat kamu bisa melihatku seperti ini di matamu:
      Briana, aku bukan laki-laki itu. Aku bukan sosok yang mau menyakitimu...
      R.
     Â