Kemampuan bahasa adalah salah satu aspek pengembangan yang harus dimiliki anak usia dini. Kemampuan bahasa terdiri dari empat keterampilan yaitu keterampilan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara yang saling berkaitan dalam proses pemerolehan dan penggunaannya. Salah satu bagian terpenting yang mendukung tercapainya empat keterampilan tersebut adalah huruf.
Huruf merupakan satuan terkecil berupa bentuk atau lambang dari suatu sistem tulisan. Huruf yang dipakai dalam bahasa Indonesia ada 26 huruf dalam alfabet latin modern. Masing-masing huruf memiliki suatu bunyi yang menjadi makna lambangnya yang disebut fonem huruf.Huruf berguna untuk membentuk kata sehingga memiliki arti dan dapat mewakili sesuatu yang ingin disampaiakan. Dapat dikatakan huruf merupakan komponen utama yang membantu manusia untuk berkomunikasi
Pada anak usia dini pengenalan huruf dapat dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan disertai dengan menggunakan media yang menarik. Salah satunya adalah media loose part. Media loose part dapat digunakan bagi anak usia dini sebagai media belajar yang memiliki tekstur dan bentuk berbeda-beda. Media loose part dapat berupa benda alam maupun sintetis yang sangat mudah didapatkan disekitar rumah. Media loose part dari benda alam misalnya tanah, batu, kerikil, kerang, pasir, ranting, daun, bunga, biji-bijian, dan lain-lain. Sedangkan media loose part dari sintetis misalnya stik es krim, tutup botol, manik-manik, pom-pom, dan lain-lain.
Berdasarkan contoh-contoh dari media loose part tersebut, maka media loose part dapat digunakan sebagai salah satu media yang menarik untuk pengenalan huruf pada anak usia dini. Awal mulanya anak diperkenalkan dengan huruf vokal kemudian konsonan. Anak diajak untuk meniru lambang huruf terlebih dahulu disertai dengan contoh menggunakan media loose part. Misalnya, menggunakan media loose part berupa tutup botol. Anak menyusun tutup botol membentuk huruf sesuai dengan bentuknya.
Contoh-contoh kegiatan dengan media loose part :
- Batu Kerikil
- Tutup Botol
- Kancing  Baju
- Daun Kering
- Biji-bijian
- Kulit Telur
Loose Parts adalah bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara. Loose Parts menciptakan kemungkinan kreasi tanpa batas dalam aktifitas pembelajaran dan mengundang kreativitas peserta didik. Loose part merupakan media bahan ajar yang kegunaannya dalam pembelajaran peserta didik tidak pernah ada habisnya Juga bahan ajar loose part dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi berbagai aspek: Pemecahan masalah, Kreativitas, Konsentrasi , Motorik halus, Motoric kasar, Sains (Sience), Pengembangan bahasa (Literasi), Seni (Art), Logika berpikir Matematika (Math), Teknik (Engineering), Teknologi (Technology).
Anak anak akan menjadi kreatif dengan adanya prinsip penggunaan bahan ajar loose parts, mereka bebas berkreasi membongkar pasang bahan ajar sesuai dengan imajinasi peserta didik akan belajar menghargai bahan-bahan atau benda-benda di sekeliling mereka, seperti bahan loose parts alam. Anak-anak juga akan dapat ikut memelihara lingkungan ketika mereka memahamai bahwa barang-barang bekas dapat didaur ulang dan dijadikan sebagai bahan untuk bermain dan berkativitas merakitnya menjadi barang yang berguna.
Loose part dapat digunakan bagi anak usia dini sebagai media belajar yang memiliki tekstur dan bentuk berbeda-beda. Dapat berupa benda alam maupun sintetis yang sangat banyak dan mudah didapat disekitar rumah. Dari bahan alam seperti tanah, batu, batu bata, kerikil, kerang, pasir, ranting, daun, bunga, biji- bijian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H