Setengah jam kami habiskan di sekitar aliran air panas. Kami juga sudah mengisi perut dengan logistik yang kami bawa, teman kami sudah ganti pakaian baru, kami putuskan untuk pulang.Â
Seperti biasa, perjalanan pulang terasa lebih cepat, namun di tengah perjalanan hujan lebat turun, awan menghitam, petir menyambar. Kami pun bergegas memakai jas hujan dan menambah kecepatan berjalan.Â
Namun air yang turun mulai merendam jalur, kami harus lebih hati-hati agar tak salah melangkah dan mengakibatkan keseleo. Beberapa kali kami harus merendam sepatu karena masuk ke kubangan air yang cukup dalam. Kami berhasil turun tepat waktu sampai ke basecamp, rasanya lega sekali. Hari itu kami tutup dengan semangkuk Indomie rebus telur dengan sayur selagi menatap hujan. Nikmat!
- Datang pagi-pagi. Mulai trekking seawal mungkin karena nanti jika sudah di kawah ratu, tidak ada vegetasi sehingga tidak ada perlindungan dari sinar matahari. Mulai pagi hari sehingga udara masih sejuk dan matahari tidak menusuk.
- Lihat ramalan Cuaca. Ramalan cuaca bisa dilihat di Situs BMKG, walaupun menantang, trekking hujan-hujan tidak saya rekomendasikan. Was-was.
- Bawa logistik (air dan makanan) dan obat-obatan yang cukup. Di Kawah Ratu tidak ada warung, sehingga jika logistik habis kalian harus minta dengan orang lain. Warung hanya ada di basecamp Kawah Ratu dan tempat parkir.
- Bawa Trekking Pole, Jas Hujan dan Baju Ganti. Menuruni jalur trekking rasanya lebih melelahkan ketimbang mendaki, oleh karena itu trekking pole dapat dijadikan alat bantu menopang beban anda agar lutut tidak terlalu sakit. Jangan lupakan untuk membawa jas hujan, handuk kecil dan baju ganti untuk berjaga-jaga.
Biaya perjalanan ini (2 orang)
Bensin              Rp.  40.000
Masuk Taman Nasional Rp. Â 35.000
Retribusi Kawah Ratu   Rp.  30.000
Logistik & Jas Hujan    Rp. 100.000
Total                 Rp. 205.000