Mohon tunggu...
Cahya Nugraha
Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Human Resources - Suka naik gunung, camping, jalan-jalan, makan-makan. @rubikomugglo

Baru menjelajahi 18 dari 17.000 pulau di Indonesia. Blog: rubikomugglo.weebly.com Twitter: @rubikomugglo Instagram: rubikomugglo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita di Setiap Sesap Beras Kencur

28 Oktober 2016   07:24 Diperbarui: 28 Oktober 2016   08:39 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menambahkan pemanis alami (dok. pribadi)

Untuk memesan, harus ada interaksi antara penjual dan pembelinya. Mereka berbicara terlebih dahulu, ingin jamu yang seperti apa? menggunakan telur apa tidak? para pembeli juga bisa menanyakan khasiat dari jamu yang diinginkan kepada penjual. Semua terjadi secara cair dan mengalir, sampai sampai berulang kali saya temukan pembeli yang bilang "Bu, biasa nggih, minum sini". Tidak ada nama jamu yang terucap, tetapi kedua belah pihak sudah tau jamu apa yang ada di benak mereka.

Sambil menikmati beras kencur yang saya pesan, saya terlarut pada nikmatnya momen tersebut. Sedikit berbicara kepada pembeli yang lain, dan ternyata benar ia adalah pelanggan setia bakul jamu tersebut. Beberapa gelas diteguknya ditempat dan beberapa bungkus jamu dibawa pulang untuk diberikan ke anaknya. Obrolan yang hangat memang menambah nikmatnya jamu yang disesap. Setelah puas berbincang, saya memutuskan untuk pulang dengan membawa pemahaman bahwa jamu akan tetap jamu, kadang manis, cenderung pahit dan yang membuat nikmat adalah cerita yang ada dalam setiap gelas jamu tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun