Mohon tunggu...
Rubika Nastiti
Rubika Nastiti Mohon Tunggu... Pelajar -

Pengalaman ialah guru terbaik. Belajar dari kesalahan. Bangkit dari sebuah keterpurukan. Menjadi pribadi yang baik. Menuangkan semua cerita kehidupan dalam kumpulan-kumpulan alphabet.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Eitss Dah, Salah Paham Toh?

19 September 2016   14:35 Diperbarui: 19 September 2016   14:39 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Nyemplukku..” (Vio & Kinan bersamaan)

“Loh Pluk kamu kenapa ?” (Kinan memeluk Asti)

“Kamu kenapa pluk, kenapa kamu nangis ?” (Vio)

“A aku eng enggak ta tau Vii, Nan, a aku…” hiks hiks hiks (Asti sesenggukan)

“Cup cup cup, minum dulu deh, jangan cerita sambil nagis gitu kita ga ngerti jadinya pluk.” (Vio)

“Aku ngerasa bersalah Vi, aku bersalah pada posisiku saat ini Nan, aku bersalah ke semuanya, aku bingung harus mulai dari mana buat ngejelasinnya…” hiks hiks hiks (Asti kembali sesenggukan).

“Oke oke pelan-pelan aja ya ceritanya, minum lagi nih.” (Nan)

“Nyempluk tenang, Tarik nafas dalam-dalam, hembuskan.” (Vi)

Semua hening, sembari menungu Asti (Nyempluk) reda dari tangisnya.

Vio dan Kinan benar-benar kaget dengan apa yang mereka lihat, mereka datang dan tiba-tiba melihat Asti sudah menangis sesenggukan di atas tempat tidurnya. Satu hal yang sama dibenak mereka berdua, tanda tanya besar.

*Setelah 2 menit dalam keheningan*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun