Sudah saatnya untuk membenahi paradigma yang ada tentang pendidikan, yang seharusnya memiliki fungsi sebagai sarana kontrol sosial di samping lembaga agama dan keluarga, di samping mengejar nilai yang bersifat materialistis dan mendapat pengetahuan yang sebelumnya tidak diajarkan oleh keluarga.Â
Dengan demikian, anak bukan hanya mengejar gengsi yang sifatnya materialistis, namun juga diajarkan unggah-ungguh sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi. Atau, dengan kata lain, sekolah atau lembaga pendidikan harus kembali kepada fitrahnya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!