Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mudik ala Malaysia Gak Kalah Ribet

11 Agustus 2013   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:26 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Beneran nih ya". "Benarlah".

Dan rupanya benar, meskipun kami harus menunggu 2 jam di tengah teriakan calo, asap rokok di sekeliling, dan antrian tiket yang berjejalan. Saya jadi ingat pengalaman serupa sekitar 13 tahun lalu di Pulau Gadung. Sama-sama saat lebaran. Bedanya 13 tahun lalu di negara sendiri dan sekarang di negara orang meskipun kedongkolannya sama saja.

Tapi tenyata kami ga apes-apes banget. Setelah berada di bis, penumpang lain yang orang Malaysia bercerita kalau harus membayar tiket seharga 80 ringgit alias lebih mahal 15 ringgit dari kami. Hahaha. Untungnya perjalanan ke KL lancar. Tak ada itu yang namanya "jammed" alias macet seperti kata perempuan penjual tiket yang walaupun bikin dongkol tapi kasih harga "cukup wajar".

Dari pengalaman ini, saat balik ke Singapore kami memutuskan naik kereta malam saja. Harga 40 ringgit sudah dapat sleeper train alias kereta dengan tempat tidur. Tidur pulas. Imigrasi di JB cukup di kereta. Tak ada antri panjang.

Namun dengan segala keribetan itu, travelling tetap saja menyenangkan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun