Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mudik ala Malaysia Gak Kalah Ribet

11 Agustus 2013   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:26 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai imigrasi kita bergegas turun dan cari Bus SBS 170. Thanks God ga ada lagi antrian. Dalam waktu setengah jam kakipun menginjak Larkin Terminal, Johor. Tapi sebelumnya di bis sudah was-was, konon terminal ini seperti terminal Kampung Rambutan atau Pulau Gadung. Semrawut dan banyak calo.

Dan benar Sodara, begitu turun calo-calo mulai mendekati dan menawarkan tiket ke KL. Tips yang saya baca : jangan ladeni calo, beli tiket di counter! Oke siap. Ternyata menemukan counter di tengah para calo ini cukup merepotkan beberapa counter yang buka dan jelas bertuliskan "KL" banyak yang tutup, ada yang bilang ga jual tiket KL lagi dan ada yang hanya bilang NO. Apalah maksudnya ini?

Akhirnya ketemu juga counter bertuliskan KL. "Ada tiket KL?". "Ada. Nak berapa?" "Berapa harganya?" "65 ringgit."

"Apaaaaaaa? Bukannya 32 ringgit". Tiket resmi JB ke KL pas bukan lebaran adalah 32 ringgit. Ternyata lebaran di Malaysia dan Indonesia sama saja. Tiket naik tinggi. Tapi siapa suruh datang Malaysia saat lebaran?

Perempuan penjaga counter itu menggeleng. "Mau tak?" Apa boleh buat. "Ya udah 2 deh".

Diambilnya kuitansi ditulis harga terus berdiri. "Ayo ikut saya". Lah apalagi ini. Calo juga nampaknya. Dibawalah kami ke counter depan dekat bis-bis parkir menunggu berangkat. Asap rokok mengepul di sekitar bangku. "Tunggu ya nanti dipanggil". Damnnnnnnn, dia pergi ninggalin kami. Lah kemana tu orang.

Lima menit berlalu tanpa kejelasan. Akhirnya dengan kesal saya konfirmasi ke counter tiket bis Star tempat kami dibawa dengan menunjukkkan kuitansi dari perempuan tadi. Apa coba kata petugas counter Star?

"Bukan-bukan. Ini bukan bis kami. Kami tak terima ini".

What the fu**. Waduh ditipu nih. Segera saya datengi itu Nyonya sia***. Dan diapun bilang,"Tenang saje dak payah. Tunggu. Bisnya masih parkir. Ada jammed tadi."

"Ah orang counter bilang ini ga sah. Dak payah apaan."

"Sini-sini". Diambilnya kuitansi tadi, ditulisnya sesuatu. "Nah nanti dengan Ise ya". Terlihat 3 huruf I-S-A. Diantarnya lagi saya ke counter ketemu dengan petugas berbaju merah di counter itu. Saya duga dialah Ise. "Nah ni orangnye, jangan kemane-mane. Tunggu saje di sini, nanti dipanggil. Bis lambat, ade jammed".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun