Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tips Hemat Waktu dan Biaya di Bangkok

5 Januari 2014   16:08 Diperbarui: 4 April 2017   16:37 15604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Pilih taksi bermeter daripada Tuk Tuk

Tuk Tuk di Bangkok sudah seperti kendaraan wisata saja. Apalagi Tuk-Tuk yang dilengkapi lampu hias. Mereka akan mengenakan tarif semaunya. Pertama naik Tuk Tuk dari Rambuttri, dekat Khao San Road ke penginapan kami ditawari ongkos 200 Baht. Setelah ditawar dikasihlah harga 100 Baht. Ternyata tempatnya cukup dekat dan cuman bayar 60 Baht dengan taksi berargo. Sial.

5. Makan di Bangkok ternyata mahal ya

Sebelum berangkat, saya membaca ulasan kalau makanan di Bangkok murah-murah. Ternyata pas dicoba lumayan mahal. Tapi bisa jadi tergantung lokasi. Kebetulan saya sempat makan di Rambuttri, kawasan cafe di Bangkok dekat Khao San Road. Sekali makan kira-kira habis Rp120 ribu per orang. Mungkin ini relatif tapi dengan anggaran terbatas tentu saja pemborosan. Apalagi kalau nuker duitnya mahal.

6. Lebih baik tarik ATM daripada menukar duit di money changer

Dari Indsonesia saya bawa duit cash untuk ditukar. Pasalnya pernah tarik ATM di Hongkong kursnya lebih mahal daripada nuker duit di money changer plus biaya sekali tarik waktu itu Rp 50 ribu. Ternyata itu berkebalikan di Bangkok. Lebih baik membawa Kartu Debit daripada nuker duit di Money Changer. Kurs di Money Changer paling murah yang saya lihat ada di Grand Palace 1 Baht = Rp 500. Di terminal Sai Tai Mai kurs yang ditetapkan money changer mencapai Rp 650 per Baht. Di Khao San Road kursnya Rp 550 per Baht. Dan di ATM kursnya hanya Rp 400 sd Rp 420 per Baht. Saya kasih kisaran karena sempat tarik 4 kali di Bangkok dan Phuket. Kurs paling murah adalah di ATM yang bertanda ATM Exchange dengan logo Western Union. Kurs per Baht adalah Rp 400 dengan biaya penarikan Rp 20 ribu. Paling kompetitif. Jadi hindari saja money changer. Lebih baik sekali tarik banyak sesuai rencana kebutuhan buat menghemat biaya penarikan.

7. Tawar Sampai 50% Saat Belanja

Dari berbagai tulisan disebutkan harga barang di Bangkok terutama pakaian di Pasar-Pasar di Bangkok sangat murah dan bisa ditawar sampai 30%. Kenyataannya saya menawar sampai 50% dan sering dapet. Daripada kecewa tidak masalah menawar dengan sedikit kejam.

8. Pakai SIM Card Lokal

Saat traveling saya sangat bergantung pada gadget. Mencari lokasi suatu tempat, rute bus, browsing tujuan berikutnya, semua lebih mudah dengan gadget dengan paket data terjangkau. Operator tanah air biasanya memberikan gratis paket data selama 1 hari saat di luar negeri. Manfaatkan paket itu dan ganti dengan nomor lokal pada hari kedua dan selanjutnya. Toh komunikasi dengan rekan atau keluarga bisa dilakukan dengan Hangaout atau BBM tanpa harus pakai nomor bawaan. Saat di Bangkok saya ganti SIM Card dengan operator lokal True Move. Harga kartunya 30 Baht belum termasuk pulsa. Isi pulsa di 7 Eleven baru bisa aktifkan paket data. Biar ga pusing dengan instruksi Bahasa Thai, jangan lupa minta counter yang jual kartu buat aktifin data dan set bahasa menjadi Bahasa Inggris. Masalahnya dengan kartu lokal saat googlingpun yang muncul tulisan Thai. Begitu juga notifikasi dari operator.

9. Pilih Kapal Berbendara Oranye Untuk Menyusuri Sungai Chao Praya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun