Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kalau Inflasi Tinggi Jangan Harap Rupiah Menguat

16 Februari 2015   01:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencermati perkembangan nilai tukar rupiah yang sangat dipengaruhi oleh inflasi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa apabila inflasi di Indonesia tetap lebih tinggi dibanding inflasi di AS, maka nilai tukar rupiah akan terus melemah. Berdasarkan teori PPP, jika menginginkan nilai rupiah stabil maka inflasi di Indonesia harus sama dengan inflasi di AS. Atau jika ingin rupiah menguat, maka inflasi di Indonesia harus lebih rendah daripada inflasi di AS.

Yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana mengelola tingkat inflasi di Indonesia sehingga bisa sesuai target Bank Indonesia untuk membawa inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil agar tercapai nilai tukar yang stabil. Sesuai dengan amanat undang-undang, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dalam tingkat inflasi dan nilai tukar. Berdasar teori PPP faktor kunci pertama adalah pengendalian tingkat inflasi. Namun yang menjadi tantangan adalah karakteristik inflasi di Indonesia yang lebih banyak disebabkan oleh harga barang yang dikendalikan oleh pemerintah seperti BBM dan faktor musiman seperti kekurangan stok cabe dan bawang merah karena gagal panen atau karena datangnya bulan puasa dan lebaran.

Apakah ini berarti pemerintah harus mengatur harga BBM, cabe merah, dan bawang merah? Tentu bukan begitu. Negara-negara maju yang menganut pasar bebas memiliki tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Yang terpenting dalam pengendalian inflasi adalah menjaga ketersediaan pasokan baik dengan peningkatan produksi ataupun dengan penyediaan infrastruktur transportasi yang memadai.

Dengan mencermati karakteristik inflasi di Indonesia tersebut, upaya pengendalian inflasi tidak bisa bergantung pada Bank Indonesia saja tetapi juga sangat bergantung pada pemerintah dan swasta untuk menjaga pasokan barang-barang kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun