Mohon tunggu...
Ruang Education Academy
Ruang Education Academy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Komunitas Mahasiswa

Ruang Education Academy hadir untuk mendukung dan memberikan fasilitas kepada para mahasiswa untuk menuangkan ide maupun gagasannya. Sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Nahdlatul Wathan

14 Desember 2023   20:14 Diperbarui: 17 Februari 2024   17:33 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nahdlatul Wathan adalah organisasi islam di indonesia yang didirikan pada tahun 1952. organisasi ini memiliki nilai-nilai moderasi beragama yang mendalam. Nahdlatul Wathan menganut paham islam yang inklusif, menghormati perbedaaan dan mendorong dialog antaragama. 

Dalam konteks moderasi beragama, nahdlatul wathan menekankan toleransi, perdamaian dan harmoni antara umat beragama. Mereka mempromosikan pemahaman islam yang seimbang, menjauhi ekstremisme, serta berupaya menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. 

Nahdlatul wathan juga menekankan pentingnya pendidikan dan pembangunan sosial ekonomi sebagai bagian integral dari praktek keislaman. Dengan demikian, nilai-nilai moderasi dalam Nahdlatul Wathan tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga bersifat holistikuntuk memajukan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. 

Moderasi Beragama dalam Nahdlatul Wathan: Pilar Kebinekaan dan Keseimbangan

Nahdlatul Waathan sebagai organisasi islam di indonesia, telah menonjolkan konsep moderasi beragama sebagai landasan utama dalam menjalankan misinya. Moderasi beragama bukan hanya sekedar istilah, tetapi menjadi pilar penting yang membentuk identitas dan prinsip dasar organisasi ini.

1. Keseimbangan Antara Keislaman Dan Kebangsaan 

Sebagaimana bahwa, Almaghfurulah Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji Zainuddin Abdul Majid yang populer dipanggil dengan sebutan Maulana Syaikh oleh para murid dan Jamaahnya, adalah seorang ulama' karismatik yang telah banyak berkiprah dan berkonstribusi membantu pemerintah dalam upaya membangun dan menyinergikan agama dan negara. Baik dalam bidang, sosial dan dakwah islamiyah, khususnya didaerah lombok, NTB.

Kehadiran Almagfurulah Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Majid di bumi selaparang, Lombok-NTB tentunya telah memiliki posisi yang signifikan dalam wacana Keislaman, kesasakan dan keindonesiaan. Dan tidaklah kehadiran beliau itu, kita katakan terbatas dalam konteks dan wacana Ke-NW-an semata. Namun demikian, keberadaan NW disini adalah merupakan alat yang menjadi basis perjuangan agama, bangsa dan negara. 

Ketika kita menelusuri lagu-lagu perjuangan karya beliau minsalnya, pada dasarnya merupakan lagu yang memberikan semangat ruh perjuangan untuk agama dan bangsa yang bukan hanya untuk NW semata. Namun perjuangan untuk ummat dimana saja berada. Dalam hal ini salah satu potongan bait lagu, yang beliau susun mengatakan "Amaaluna Fauqon An-nujuum, Jihaaduna lil muslimin". Disamping itu juga kita bisa melihat wasiat renungan masa karya maulana syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid nomor 68. 

Hidupkan Iman Hidupkan Takwa 

Agar Hiduplah Semua Jiwa 

Cinta Teguh Pada Agama 

Cinta Kokoh Pada Negara

Dengan demikian nahdlatul wathan menurut pendirinya, bahwa agama dan negara satu tarikan nafas. Membangun agama sama halnya membangun negara, membangun negara sama halnya membangun agama. Agama dan negara adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. 

2. Keterbukaan Terhadap Perbedaan 

Salah satu aspek kunci dari moderasi beragama dalam nahdlatul wathan adalah keterbukaan terhadap perbedaan. Organisasi ini mendorong dialog antarummat beragama dan bersikap inklusif terhadap variasi keyakinan, menciptakan lingkungan harmonis di tengah masyarakat yang multikultural. 

Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid (Pendiri NWDI, NBDI dan NW) dikenal sebagai sosok yang menganut pandangan yang inklusif terhadap perbedaan. Beliau menekankan pentingnya toleransi, dialog antarummat beragama dan penghargaan terhadap keberagaman budaya serta keyakinan. Pendekatan beliau memandang perbedaan sebagai peluang untuk memperkaya masyarakat dan menciptakan persatuan dalam keragaman. Sikapnya mencerminkan semangat inklusif dan toleransi yang menjadi dasar filosofi nahdlatul wathan. 

Nahdlatul Wathan menunjukkan keterbukaan terhadap perbedaan dengan mengedepankan sikpa inklusif dan toleransi. Mereka mendorong dialog dialog antar kelompok dan mempromosikan kerja sama lintas agama serta lintas budaya. Sikap konkret nahdlatul wathan mencakup promosi perdamaian, toleransi, dan keadilan sosial sebagai bentuk keterbukaan terhadap keragaman dalam masyarakat. Nahdlatul Wathan juga terlibat dalam kegiatan pendidikan dan sosial untuk membangun pemahaman yang yang lebih baik antar berbagai komunitas. 

3. Pendidikan Agama Yang Moderat

Pendidikan agama yang berfokus pada pemahaman yang moderat dan kontekstual. Dalam kurikulumnya, aspek-aspek universal islam diajarkan dengan menyesuaikan dengan realitas sosial dan budaya setempat, sehingga memberikan pemahaman yang relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

4. Keterlibatan Dalam Pembangunan Sosial 

Moderasi beragama dalam Nahdlatul Wathan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga diimplementasikan dalam kegiatan sosial. Organisasi ini aktif dalam berbagai proyek kemanusiaan, menciptakan dampak positif dalam masyarakat dan menunjukkan bahwa paham moderat dapat menjadi pendorong perubahan yang konstruktif. 

5. Pelibatan Perempuan Dalam Kehidupan Beragama

Nahdlatul Wathan juga mencerminkan moderasi beragama melalui pemberdayaan perempuan dalam kehidupan beragama. Mereka mendorong partisipasi aktif perempuan dalam kegiatan kegamaan, termasuk dalam bidang pendidikan dan sosial, sebagai bentuk kesetaraan gender dan harmonisasi nilai-nilai agama dengan kehidupan sehari-hari. 

Dalam Keseluruhan, Moderasi beragama dalam nahdlatul wathan bukanlah sekedar retorika, melainkan menjadi landasan kuat dalam setiap aspek kehidupan organisasi. Dengan pendekatan yang seimbang antara keislaman dan kebangsaan, keterbukaan, pendidikan moderat, keterlibatan sosial, dan pemberdayaan perempuan, nahdlatul wathan menjadi teladan bagi moderasi beragama ditengah keragaman Indonesia.  

Penulis: Toni Jagat Galih

(Himmah NWDI Jakarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun