Agar Hiduplah Semua JiwaÂ
Cinta Teguh Pada AgamaÂ
Cinta Kokoh Pada Negara
Dengan demikian nahdlatul wathan menurut pendirinya, bahwa agama dan negara satu tarikan nafas. Membangun agama sama halnya membangun negara, membangun negara sama halnya membangun agama. Agama dan negara adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan.Â
2. Keterbukaan Terhadap PerbedaanÂ
Salah satu aspek kunci dari moderasi beragama dalam nahdlatul wathan adalah keterbukaan terhadap perbedaan. Organisasi ini mendorong dialog antarummat beragama dan bersikap inklusif terhadap variasi keyakinan, menciptakan lingkungan harmonis di tengah masyarakat yang multikultural.Â
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid (Pendiri NWDI, NBDI dan NW) dikenal sebagai sosok yang menganut pandangan yang inklusif terhadap perbedaan. Beliau menekankan pentingnya toleransi, dialog antarummat beragama dan penghargaan terhadap keberagaman budaya serta keyakinan. Pendekatan beliau memandang perbedaan sebagai peluang untuk memperkaya masyarakat dan menciptakan persatuan dalam keragaman. Sikapnya mencerminkan semangat inklusif dan toleransi yang menjadi dasar filosofi nahdlatul wathan.Â
Nahdlatul Wathan menunjukkan keterbukaan terhadap perbedaan dengan mengedepankan sikpa inklusif dan toleransi. Mereka mendorong dialog dialog antar kelompok dan mempromosikan kerja sama lintas agama serta lintas budaya. Sikap konkret nahdlatul wathan mencakup promosi perdamaian, toleransi, dan keadilan sosial sebagai bentuk keterbukaan terhadap keragaman dalam masyarakat. Nahdlatul Wathan juga terlibat dalam kegiatan pendidikan dan sosial untuk membangun pemahaman yang yang lebih baik antar berbagai komunitas.Â
3. Pendidikan Agama Yang Moderat
Pendidikan agama yang berfokus pada pemahaman yang moderat dan kontekstual. Dalam kurikulumnya, aspek-aspek universal islam diajarkan dengan menyesuaikan dengan realitas sosial dan budaya setempat, sehingga memberikan pemahaman yang relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Â
4. Keterlibatan Dalam Pembangunan SosialÂ