HIV atau AIDS merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok pada masyarakat saat ini. Hampir seseorang yang mendengar penyakit ini mereka seperti ketakutan, tak khayal hal ini membuat stres tersendiri bagi penderitanya.
Seiring berkembangnya zaman, maka penelitian terus dilakukan oleh para ahli untuk mengatasi permasalahan pada penyakit yang serius yang diderita oleh manusia. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, hampir setiap tahun dilakukan untuk mendapatkan terapi yang efektif untuk penderita.
Penelitian sendiri sangat penting bagi berkembangnya ilmu pengetahuan, apalagi dalam lingkup dunia pendidikan. Penelitian HIV dan AIDS pun terus dilakukan dikarenakan selain masalah fisik juga masalah psikologis yang terdampak.
Masalah stres pada penderita HIV akan menjadi masalah yang serius apabila tidak segera ditangani. Dikarenakan akibat stres yang dialami terus menerus oleh penderita HIV bisa menyebabkan penurunan sistem imun tubuh yang tentunya akan memperrcepat komplikasi dari penyakit tersebut.
Masalah akan semakin komplek apabila pada anak menderita penyakit HIV, dikarenakan pada anak mereka belum mampu dalam melakukan adaptasi koping individu dari luar. Sehingga hal ini akan mengakibatkan anak akan mudah depresi dan mengalami percepatan menuju penyakit AIDS.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka Dosen dan mahasiswa melakukan kolaborasi penelitian tentang terapi stres pada HIV dan AIDS dimana tujuannya supaya dapat menjadi titik temu dalam menguraikan masalah yang ada didalam lingkungan sekitar.
Contohnya dalam kasus penyakit yang saat ini belum ada obatnya pada HIV AIDS. Banyak sekali penelitian yang sudah dilakukan untuk penyakit HIV AIDS, tetapi hingga saat ini belum ada obat paten yang bisa mengobati serta menyembuhkan secara total penyakit ini.
Hal yang perlu menjadi perhatian dan jarang disinggung adalah penyakit HIV AIDS pada anak, dikarenakan pada anak mereka memiliki sistem imun yang masih imature atau belum matang.
Masalah ini membuat anak yang menderita positif HIV menjadi cepat terintegrasi menjadi penyakit AIDS yang kronis karena jarangnya penelitian yang dilakukan pada anak. Dari hasil penelitian juga didapatkan hasil bahwa stres menjadi pemburuk bagi anak yang menderita HIV AIDS.
Stres yang timbul pada anak yang menderita HIV AIDS akan berdampak pada penurunan sistem imun dimana akan membuat virus tersebut berinkubasi cepat dan meluas keseluruh tubuh sehingga tubuh anak akan sangat mudah sekali terjangkit penyakit.
