Mohon tunggu...
PKRS RSKO
PKRS RSKO Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Akun PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

Akun Resmi PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. One Stop Service Layanan Pengobatan dan Pemulihan Penyalahgunaan NAPZA / Narkoba dan kesehatan lainnya. Web : www.rsko-jakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Program "Art Therapy" Tidak Hanya untuk Mengisi Waktu Luang Pasien Narkoba

4 Juni 2020   08:20 Diperbarui: 4 Juni 2020   08:21 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Art Therapy di RSKO Jakarta wawancara dengan Agus Darmawan, S.Sos I Sumber Foto : dokpri

Rehabilitasi Narkoba bukan Penjara, itu kalimat yang selalu digaungkan oleh RSKO Jakarta menyangkut pelayanan terhadap pengguna narkoba yang akan dipulihkan dari kecanduannya dari zat haram narkoba.

Berbagai therapy dan program dijalankan agar pengguna narkoba dapat kembali ke lingkungan tempat tinggal tanpa menggunakan kembali zat haram dan perilaku baru sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Salah-satu therapy yang digunakan didalam rumah rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta ialah art therapy. Bila diartikan ialah therapy seni.

Salah seorang Pekerja Sosial, Bapak Agus Darmawan S.Sos menerangkan "bila kita bicara art therapy, kita harus juga mengenal pengertian therapy itu sendiri" terangnya di ruang Psikososial (3/6/2020).

Bapak Agus menjelaskan art therapy merupakan alat komunikasi dan metode penyembuhan yang memanfaatkan media seni untuk berkomunikasi dan berekspresi dengan sekitarnya.

Namun menurut nya art therapy secara secara umum adalah suatu kegiatan therapeutic yang menggunakan proses kreatif dalam media lukisan.

Secara sederhana therapy dapat dikategorikan media ekspresif dengan menggunakan media warna, pensil, dan media-media lainnya. Menurutnya art therapy digunakan untuk melakukan intervensi kepada pasien jiwa dan Napza / Narkoba.

Deskripsi : Art Therapy dengan seni lukis I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Art Therapy dengan seni lukis I Sumber Foto : dokpri
Dalam prosesnya  art therapy digunakan untuk mencurahkan dan mengekspresikan alam bawah sadar yang bertujuan menambah baik seseorang dalam menggunakan fisik, mental dan emosional nya melalui media lukis.

Untuk di RSKO Jakarta sendiri art therapy bagi Bapak Agus merupakan seni melakukan therapy. Maka dari itu art therapy RSKO Jakarta berkembang tidak hanya seni lukis saja, termasuk juga seni rupa membentuk patung.

Selain seni lukis dan seni rupa, art therapy bagi pasien jiwa dan pecandu narkoba dikembangkan pula dengan therapy menyanyi yang bertujuan menggali potensi dan memancing mereka mampu mengekspresikan diri.

Therapy alternatif di RSKO Jakarta dengan menggunakan bermacam-macam seni ini ditujukan bagi pasien jiwa bangsal Derawan dan Spesial Program bangsal Rehabilitasi Napza. Adapun art therapy yang diberikan yaitu terapi senam otak, seni membuat surat, seni berkebun dan seni bermain.

Bentuk art therapy dengan membuat surat dapat berupa membuat surat lamaran pekerjaan atau bentuk surat lainnya. Tapi terapi dengan surat ini sudah dalam bentuk format khusus sehingga mereka tidak perlu berfikir terlalu keras membuatnya.

Untuk seni berkebun, tidak hanya sekedar mengolah tanah untuk ditanamkan bibit, dan melakukan penyemaian tumbuhan/tanaman yang penuh dengan peluh. Ada pengalaman didalam therapy berkebun yakni pasien menjadi lebih dekat dengan tumbuhan, dan mungkin hewan-hewan kecil yang menghigapinya.

Hal ini tentunya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental maupun fisik. Dengan berkebun, pasien akan sering bersentuhan dengan tanah. Tanah sendiri merupakan obat anti depresan yang alami, dan tentu berefek positif untuk menenangkan pikiran dan suasana hati pasien.

Tetapi ternyata RSKO Jakarta memiliki keterbatasan lahan, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian, keterbasan jumlah tenaga yang mendampingi seni berkebun. Untuk itu lahirnya sebuah solusi dengan memperkenalkan seni berkebun secara hidroponik.

Bapak Agus memiliki pendapat bahwa seni dalam therapy lebih luas mencakup apa saja sesuai kondisi pasien dan institusinya.

Pekerja Sosial memiliki peran menggali ekspresi para pasien jiwa yang sebelumnya malas-malasan menjadi lebih aktif, bahagia, sumringah dan mampu tertawa terbahak-bahak. Ekspresi ini dapat timbul dengan berbagai macam seni terapi yang diberikan. 

Beliau menyampaikan dengan metode art therapy berupa permainan yang diberikan kepada pasien di Special Program bangsal Rehabilitasi Napza itu bukannya sekedar  main-main tapi main yang bukan main-main.

Permainan yang diberikan penuh dengan makna ada value yang dituju. Diantara therapy dengan senam otak untuk mengaktifkan otak kiri dan otak kanan.

Dalam memberikan layanan art therapy penuh liku. Pekerja sosial akan menemui ada pasien yang agak susah untuk mengikuti art therapy, hal ini tergantung ringan dan derita yang mereka alami.

Memang rata-rata agak susah di awal kegiatan therapy diikuti oleh pasien jiwa. Namun sering waktu dan dilatih secara rutin akan menjadi lancar. Salah-satu diantaranya diantaranya therapy dengan seni lukis menggunakan teknik narasi dengan bercerita / berdongeng.

Acapkali sebelum melukis para pekerja sosial merangsang kegiatan therapy dengan bercerita. Bapak Agus pun mencontohkan bagaimana dia bercerita "jadi setiap manusia dalam hidup ini harus memiliki harapan dan impian. Kita harus punya harapan dan impian karena kalau kita tidak punya harapan dan impian sama saja kita mati. Kita akan selalu bergerak dan berusaha selama didalam diri kita masih punya harapan dan impian berarti ada usaha untuk meraih itu" ucapnya merangsang pasien jiwa bangsal Derawan dan special program bangsal Rehabilitasi Napza.

Kemudian bapak Agus menambahkan "Coba kalian tuangkan harapan-harapan dan impian-impian dalam sebuah lukisan"  tambahnya.

Tentu saja pada proses pengajaran, aka nada saja yang berucap tidak bisa melukis. Tugas Pekerja sosial akan mendorong para pasien itu untuk mencoba dengan berkata "tidak apa-apa, lukis apa saja harapan dan impian kamu. Lakukan saja apa yang kamu bisa lakukan

Dorongan dari para Pekerja Sosial dapat berujung memunculkan kreatifitas, mengeluarkan apa harapannya pasca masa perawatan selesai dan mimpinya kedepan setelah pulang ke rumah. Selain itu dorongan ini yang berdampak pasien jiwa mau berkreatifitas dapat meningkatkan kinerja otak kanan dan kiri lebih baik dari sebelumnya.

----

Blogpost ini diupload oleh Instalasi Humas dan PKRS RSKO Jakarta

Penulis : Andri Mastiyanto, SKM (Penyuluh Kesehatan Masyarakat)

Narasumber : Agus Darmawan S.Sos (Pekerja Sosial)

Terima kasih, Salam Hangat RSKO Jakarta
Facebook (DISINI) - Twitter (DISINI) - Instagram (DISINI) - Web (DISINI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun