Bentuk art therapy dengan membuat surat dapat berupa membuat surat lamaran pekerjaan atau bentuk surat lainnya. Tapi terapi dengan surat ini sudah dalam bentuk format khusus sehingga mereka tidak perlu berfikir terlalu keras membuatnya.
Untuk seni berkebun, tidak hanya sekedar mengolah tanah untuk ditanamkan bibit, dan melakukan penyemaian tumbuhan/tanaman yang penuh dengan peluh. Ada pengalaman didalam therapy berkebun yakni pasien menjadi lebih dekat dengan tumbuhan, dan mungkin hewan-hewan kecil yang menghigapinya.
Hal ini tentunya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental maupun fisik. Dengan berkebun, pasien akan sering bersentuhan dengan tanah. Tanah sendiri merupakan obat anti depresan yang alami, dan tentu berefek positif untuk menenangkan pikiran dan suasana hati pasien.
Tetapi ternyata RSKO Jakarta memiliki keterbatasan lahan, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian, keterbasan jumlah tenaga yang mendampingi seni berkebun. Untuk itu lahirnya sebuah solusi dengan memperkenalkan seni berkebun secara hidroponik.
Bapak Agus memiliki pendapat bahwa seni dalam therapy lebih luas mencakup apa saja sesuai kondisi pasien dan institusinya.
Pekerja Sosial memiliki peran menggali ekspresi para pasien jiwa yang sebelumnya malas-malasan menjadi lebih aktif, bahagia, sumringah dan mampu tertawa terbahak-bahak. Ekspresi ini dapat timbul dengan berbagai macam seni terapi yang diberikan.Â
Beliau menyampaikan dengan metode art therapy berupa permainan yang diberikan kepada pasien di Special Program bangsal Rehabilitasi Napza itu bukannya sekedar  main-main tapi main yang bukan main-main.
Permainan yang diberikan penuh dengan makna ada value yang dituju. Diantara therapy dengan senam otak untuk mengaktifkan otak kiri dan otak kanan.
Dalam memberikan layanan art therapy penuh liku. Pekerja sosial akan menemui ada pasien yang agak susah untuk mengikuti art therapy, hal ini tergantung ringan dan derita yang mereka alami.
Memang rata-rata agak susah di awal kegiatan therapy diikuti oleh pasien jiwa. Namun sering waktu dan dilatih secara rutin akan menjadi lancar. Salah-satu diantaranya diantaranya therapy dengan seni lukis menggunakan teknik narasi dengan bercerita / berdongeng.
Acapkali sebelum melukis para pekerja sosial merangsang kegiatan therapy dengan bercerita. Bapak Agus pun mencontohkan bagaimana dia bercerita "jadi setiap manusia dalam hidup ini harus memiliki harapan dan impian. Kita harus punya harapan dan impian karena kalau kita tidak punya harapan dan impian sama saja kita mati. Kita akan selalu bergerak dan berusaha selama didalam diri kita masih punya harapan dan impian berarti ada usaha untuk meraih itu" ucapnya merangsang pasien jiwa bangsal Derawan dan special program bangsal Rehabilitasi Napza.