“Pria mengenakan jas putih mendekat. Ia bersama seorang wanita berseragam hijau menyapa dan menenangkan. Terlihat disebelahnya benda-benda logam menyerupai gunting, pinset dan lainnya berwarna silver. Luka di kepala, lengan dan temperung dengkul menganga dengan darah yang mengucur. Amankah saya dari infeksi kuman penyakit !!!!! ..... itu yang dihadapi penulis saat kecelakaan roda dua di tahun 2010.”
Bila kita berbicara Rumah Sakit yang ada di kepala kita yakni pelayanan dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter, perawat, radiologi, laboratorium, fisioterapi dan layanan kesehatan lainnya. Dalam kenyataannya Rumah Sakit juga harus memberikan edukasi kesehatan, dan prevensi kesehatan. Salah-satu tindakan prevensi kesehatan ialah sterilisasi bagi alat-alat, peralatan dan bahan habis pakai kesehatan.
Dalam melakukan kegiatan tersebut, Untuk itu RSKO Jakarta sebagaimana rumah sakit lainnya di Indonesia, wajib dan senantiasa harus memelihara standar mutu dan standar keamanan dalam setiap pelayanan kesehatan kepada pasien dan pengunjung. Terutama dalam hal tindakan medis yang aman bagi pasien, dalam artian jaminan mutu terhadap sterilitas alat medis harus ditempatkan pada skala yang absolut tidak bisa ditoleransi.
Kompasianers dan netizen patut mengetahui bahwa keberhasilan sebuah tindakan medis atas pasien tidak hanya ditentukan oleh aspek keterampilan Dokter, Perawat dan Petugas Kesehatan lainnya, melainkan juga mutlak ditentukan oleh kualitas alat kesehatan yang dipergunakan.
_
Steril itu 100 %, Tidak Bisa Ditawar
Pada prinsipnya, sterilisasi adalah suatu hal yang absolut 100 %, makna sterilisasi tidak dapat sedikitpun di negosiasi pada skala 99% ataupun dibawahnya. RSKO Jakarta menggunakan dua metode sterilisasi yang pertama sterilisasi suhu tinggi yang bekerja mematikan kuman menggunakan suhu panas di atas 121 derajat Celsius.
Itu mengapa RSKO Jakarta harus menggunakan alat canggih untuk mencapai target sterilisasi absolut. Tahun 2012, RSKO Jakarta membeli alat sterilisasi suhu rendah dengan menggelontarkan dana lebih dari 1 milyar rupiah. Sterilisasi membutuhkan proses yang sangat ketat demi menjamin keamanan.
Bila kita melihat kehidupan sehari-hari, banyak hal kita dapat saksikan bahwa metode suhu panas ini sudah cukup dikenal dapat mematikan kuman semisal ibu-ibu di rumah sterilkan botol susu menggunakan teknik perebusan.
Apa yang dilakukan sudah benar karena pendekatannya adalah mematikan kuman dengan suhu panas. Hanya saja bila ini diterapkan dalam target sterilisasi yang absolut di layanan kesehatan ini tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bila fasilitas kesehatan menggunakan konsep mendidih dalam suhu 100 derajat celcius untuk mensterilkan alat kesehatan nya itu patut dipertanyakan.