Mohon tunggu...
Rusdy Simano
Rusdy Simano Mohon Tunggu... -

Find me in Quora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Proposal Elektrifikasi Pedalaman Indonesia

8 Oktober 2015   15:17 Diperbarui: 8 Oktober 2015   15:19 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Skalabilitas
Lanjut dari masalah sebelumnya, berhubung tidak adanya standardisasi, sistem panel surya yang dibagikan ke rakyat sejauh ini tidak bisa di-'upgrade'. Kalau ada pengguna yang mau menggunakan listrik lebih kuat (kulkas, mesin, dll), bagaimana sistem yang sudah ada mengatasinya?

Sejauh ini, berhubung tidak ada standardisasi, kalau mau 'upgrade', ya mesti beli sistem yang lebih besar. Sistem sebelumnya jadi sama sekali tidak bisa digunakan. Ini sebuah pemborosan dan mahal.

Proposal:
Nah, berhubung saya nggak punya duit, proposal saya hanya untuk mengatasi standardisasi, alias 'the low hanging fruit'. Yang gampang-gampang dulu aja, yaitu standardisasi.

Berhubung produk di pasaran sudah banyak yang menggunakan 12 Volt, kenapa kita tidak mulai dari standardisasi 12V? Ya, tentu saja menggunakan AC 220V lebih ideal. Tapi, siapa yang mampu memasang dan merawat peralatan 220V AC? Kita harus realistis. Berhubung belum banyak teknisi listrik di pedalaman, yang kita butuhkan adalah peralatan pembangkit listrik yang bisa langsung digunakan oleh rakyat pedalaman, dan untuk dirawat oleh mereka sendiri.

Semua colokan juga di-standardisasi, jadi kalo salah 'colok', tidak mengakibatkan konsekuensi yang drastis.

Contoh proposal:

[caption caption="Standardisasi Panel Surya untuk pedalaman Indonesia"]

[/caption]

Ilustrasi sebagian diambil dari [6].

Dengan standardisasi 'colokan' dan tegangan, pengguna di pedalaman bisa menikmati keuntungan seperti penduduk di kota. Tinggal colok! Kalo mau 'upgrade', tinggal colok panel surya dengan hubungan paralel, dan juga batre, tidak perlu beli sistem baru dari 'nol'. Proposal sistem di atas juga dirancang untuk digunakan oleh pengguna yang kurang melek listrik-listrikan. Gampang kan?

Standardisasi juga menyederhanakan sistem logistik dan penerapan di lapangan. Donatur atau supplier manapun tinggal pasang-colok (plug and play) dengan sistem yang lain. Nggak perlu pusing panel surya buatan apa, dan runcian teknis lain-lainnya.

Kunci utama standardisasi adalah '12VDC bus' [8]. Selama ini diterapkan, semuanya menjadi jauh lebih mudah. Bagi pembaca yang melek panel surya, mungkin bertanya, "Itu penerapan 'kotak elektronik' dari panel surya ke '12VDC bus' gimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun