Menurut Bandura (1997) efikasi-diri terdiri dari tiga dimensi, yaitu:
1) Magnitude, mengacu pada tingkat kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu menanganinya. Tingkat efikasi diri individu berbeda satu sama lain. Tingkat kesulitan suatu tugas, baik sulit maupun mudah akan menentukan efikasi diri. Dalam suatu tugas atau kegiatan, jika tidak ada kendala berarti yang harus diatasi, maka tugas tersebut akan sangat mudah dikerjakan dan setiap orang harus memiliki self-efficacy yang tinggi.
2) Generality, mengacu pada variasi situasi dimana penilaian tentang efikasi-diri diterapkan. Individu dapat menilai dirinya memiliki efikasi pada banyak aktifitas atau pada aktivitas tertentu saja. Dengan semakin banyak efikasi-diri yang dapat diterapkan pada berbagai kondisi, maka semakin tinggi efikasi-diri individu.
3)Strength, berkaitan dengan kekuatan efikasi diri individu ketika menghadapi tuntutan tugas atau masalah. Efikasi diri yang lemah dapat dengan mudah diimbangi dengan pengalaman yang mengganggu saat menghadapi tugas. Di sisi lain, orang yang memiliki keyakinan kuat akan bertahan dalam usahanya meskipun ada tantangan dan rintangan. Individu tidak mudah dilanda kesialan. Kekuatan mencakup tingkat stabilitas individu dalam keyakinan mereka. Stabilitas ini menentukan ketahanan dan keuletan individu.
Penutup
Konsep mengelola waktu yang dimulai pada masa revolusi industri telah menjadi ide modern dalam melakukan sesuatu secara efektif dan efisien. Mengelola waktu adalah tindakan dan proses perencanaan dan pelaksanaan kontrol sadar atas jumlah waktu yang akan digunakan untuk kegiatan tertentu, khususnya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan produktivitas.Â
Hidup di tengah lingkungan bisnis yang terus berubah, di mana manusia dihadapkan pada banyak tanggung jawab, terdapat persaingan di berbagai bidang kehidupan, dan adanya tekanan dari berbagai arah dalam upaya mencapai tujuan, maka sangat penting untuk dapat mengatur waktu. efektif dan efisien. seefisien mungkin, dengan indikator produktivitas yang tinggi. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, terlihat adanya hubungan yang signifikan dan positif antara praktik mengelola waktu dan kinerja bisnis (Adebisi, 2013). Satu hal yang sangat membantu dalam mencapai penggunaan waktu yang efektif adalah memperhatikan perbedaan antara apa yang mendesak dan apa yang penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H