Di semua titik jenuh yang menyapa di puncak malam
Datang berdenging usai matahari terbenam
Membuka kembali pintu yang mengunci roh-roh pelemah
Dan belai tangan-tangan kotornya menjatuhkan asa
Bila dapat kau dengar keriuhan jalanan ibu kota, tersenyumlah
Sebab sayup pun tak sampai kepadaku
Tak ada yang menggerakan jiwaku yang sayu
Dan tak seorang pun kini berbicara hati ke hati di atas ranjang
Aku seperti diselubungi jarak yang abadi
Dalam telanjang pun tak dapat kurasakan tubuhku terbuka
Air yang guyur membasahi kulit lalu dan berlalu
Aku sungguh sendiri, dipenjarakan kehilangan seseorang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H