Mohon tunggu...
Riri Novianti
Riri Novianti Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sedikit Cerita tentang Dosen Gaul Masa kini

4 Mei 2020   09:31 Diperbarui: 4 Mei 2020   11:13 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri sangat kaget dan tak menyangka. Dalam pikiran saya, perkuliahan itu merupakan hal yang serius dan tak main-main. Namun tampaknya pak Edi membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar. Beliau selalu membangun suasana yang nyaman untuk berdiskusi dan memulai pelajaran. 

Beliau juga termasuk dosen yang sangat humble. Pada awal perjumpaan, beliau sudah memperingati kami untuk tidak memanggilnya dengan sebutan 'bapak' ia lebih senang di panggil dengan sebutan 'cak'. Tetapi, karna kebiasaan memanggil seorang guru laki-laki dengan sebutan 'pak' maka hingga kini kami tetap memanggilnya dengan sebutan pak Edi.

Pak Edi ini dosen yang cukup gaul. Beliau memanfaatkan sosial media sebagai media untuk kami para mahasiswanya belajar. Pada tugas UAS semester 1 beliau menggunakan media Instagram, Twitter, serta Youtube untuk mempublikasikan hasil tugas kami yang berupa video harapan kami untuk Indonesia kedepannya. 

Beliau juga pengguna twitter yang aktif, soalnya beliau suka mengirim tautan twitter ke grup kelas dan juga beliau suka mengirimkan mahasiswanya pesan broadcast. Seperti ini contohnya

salah satu pesan broadcast yang dikirim pak Edi
salah satu pesan broadcast yang dikirim pak Edi

Lalu pada akhir semester 1 lalu, kami mengadakan acara 'perpisahan' yang sebenarmya bukan acara perpisahan sih, karna semester selanjutnya sebagian besar dari kami memilih pak Edi 'lagi' sebagai dosen di mata kuliah Kewarganegaraan. Minggu sebelum perpisahan, beliau mengadakan acara makan-makan di kelas.

suasana saat makan bersama
suasana saat makan bersama

Kemudian saya memilih pak Edi lagi sebagai dosen untuk matakuliah Kewarganegaraan saya di semester 2. Beliau masih sama, meninggalkan kesan yang luar biasa pada awal jumpa. Beliau berkata bahwa semester ini kita hanya akan memproduksi film bersama. Namun, dikarenakan adanya covid-19 maka pembuatan film dibatalkan dan diganti dengan tugas lain.

Pak Edi meninggalkan kesan tersendiri untuk saya. Beliau mengajarkan saya untuk selalu dan tetap rendah hati serta menghargai pendapat siapapun. Walaupun suka 'nyeleneh' cara mengajar beliau yang santai dan tak ribet ini menyenangkan banyak mahasiswanya. Beliau juga bisa dijadikan sebagai teman diskusi mengenai masalah apapun.

foto bersama pak Edi
foto bersama pak Edi

Sehat selalu, Pak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun