Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Afghanistan Negara Yang Terlupakan

31 Desember 2024   18:40 Diperbarui: 31 Desember 2024   18:40 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemiskinan dan kelarapan akut melanda Afghanistan. Foto: VOA. 

Kekurangan air yang akut ini tentu saja berdampak langsung tidak saja pada masyarakat perkotaan, namun juga  penduduk di wilayah pedesaan dan  juga wilayah pertanian dan peternakan karena dilanda kekeringan yang ekstrim  yang tentunya berdampak langsung pada kemanan pangan negara ini.

Memburuknya perokonomian Afghanistan ini menurut organisasi internasional berdampak pada terjadinya eksodus penduduknya yang mencapai 10 juta orang di tahun  2020 akibat angka pengangguran yang meningkat 200%.  Masalah ini semakin komplek karena misalnya Pakistan sebagai negara tetangga yang notabene bermusuhan memulangkan kembali warga Afghanistan yang masuk ke negaranya.

Faktor lain yang sangat memperihatinkan adalah pembatasan hak wanita untuk memperoleh pendidikan setelah pemerintahan diambil alih oleh Taliban. Pembatasan hak wanita memperoleh pendidikan ini memang mendapat perhatian dunia dengan mengkritik pemerintahan Taliban, namun tampaknya kebijakan pembatasan pendidikan bagi wanita ini terus berlanjut.

Kita tentunya dapat membayangkan, di  era moderen seperti ini pembatasan pendidikan bagi wanita akan berakibat fatal karena akan berdampak langsung pada pendidikan anak anaknya dan juga perekonomian  keluarga akibat sulitnya memperoleh penghasilan tambahan   untuk menghidupi keluarga.

Afghanistan kini menjadi negara terlupakan setelah beberapa dekade menjadi perhatian dunia akibat konflik dan perang regional dan perang saudara yang dihadapinya.  Dalam kondisi seperti ini negara ini tidak sekedar butuh perhatian dunia internasional saja, namun memerlukan tindakan nyata dalam memutus memutus siklus kelaparan dan kemiskinan secara permanen.

Keterlambatan dunia internasional untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan di Afghanistan akan membuat negara ini menjadi negara gagal yang akan berdampak pada terjadinya tragedi kemanusiaan yang sangat  menyedihkan.

Hal yang perlu direnungkan adalah melupakan Afghanistan yang kini dilanda kemiskinan dan bercana alam akan  menjadikan kembali negara ini sebagai episentrum ketidakstabikan kawasan yang akan berkontribusi besar pada ketidak stabilan yang lebih mengkhawatirkan di kawasan Timur Tengah yang kini sedang bergejolak dilanda perang.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun