Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Afghanistan Negara Yang Terlupakan

31 Desember 2024   18:40 Diperbarui: 31 Desember 2024   18:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemiskinan dan kelarapan akut melanda Afghanistan. Foto: VOA. 

Perang saudara yang berkecamuk selama beberapa dekade  menjadikan Afghanistan  negara yang dulunya dikenal sebagai salah satu negara penuh harapan di era tahun 1970 an kini mejadi negara yang terlupakan.

Pasca minggatnya tentara Amerika setelah selama puluhan tahun bercokol dengan dalih membendung  ekstrimis dan juga tentunya menjaga  keamanan suplai minyak Amerika dari Timur Tengah, walaupun  perang mereda,  kini negara ini dihadapkan pada masalah kemiskinan dan pendidikan yang membuat masa depan negara ini semalin  tidak menentu.

Duniapun  kini sengaja melupakan Afghanistan karena secara politis negara ini dianggap tidak lagi menguntungkan untuk dilindungi dan dibela. Krisis dan konflik regional seperti perang  di Gaza, Ukraina, Sudan dll nya berkontribusi besar teralihkannya perhatian dunia dari Afghanistan.

Terancam sebagai negara gagal

Dampak dari perang saudara dan konflik yang telah berlangsung membuat perekonomian negara ini remuk redam ditambah lagi perubahan iklim global yang berdampak pada keterbatasan negara ini dalam memperoduksi pangan disamping bencana alam yang terus menerus menimpa negara ini.

Kombinasi semua faktor ini membuat Afghanistan kini mengalami kemiskinan yang akut, kerawanan pangan dan irosnisnya negara negara yang selama ini menjadi donor satu persatu meninggalkan Afghanistan karena secara politis dan  ekonomis negara ini dianggap bukan lagi negara strategis. Disamping itu tampaknya negara maju kemungkinan tidak mau melihat tragedi dan kekalahan tragis Amerika ketika harus meninggalkan Afghanistan dalam situasi dan kondisi yang memalukan terjadi pada negara lainnya.

Sebagai gambaran betapa parahnya kondisi Afghanistaan saat ini, mari kita tengok beberapa data statistik terkiat negara ini. Jumlah penduduk negara ini di tahun 2024 tercatat sebayak 23,7 juta orang dan lebih dari 50% dari jumlah penduduk ini memerlukan bantuan kemanusiaan utamanya pangan dan kesehatan yang membuat negara ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keemat dunia yang mengalami kelaparan dan kekurangan pangan akut.

Dengan jumlah penduduk sekitar 12,4 juta orang yang mengalami kerawanan pangan dan kelaparan menjadikan negara ini sebagai kelompok negara paling rawan pangan di dunia bersama dengan Palestina, Yaman, Haitu dan Suriah.

Jika dibedah lagi data ini maka kita akan menemukan fakta bahwa 80% keluarga Afghanistan hidup dengan kurang dari Rp. 15.000 per hari.  Akutnya perekonomian ini tentunya berdampak pada kekurangan gizi bagi ibu hamil dan anak anak yang jumlahnya mencapai 4 juta orang.

Faktor alam seperti gempa bumi, banjir dan tanah longsong juga terus mencengkeram negara ini dan memiliki andil besar dalam memperparah perekonomian Afghanistan. Kombinasi akibat perang saudara dan bencana alam ini  membuat masyarakat Afghanistan sangat sulit untuk pulih kembali.

Bencana yang datang bertubi tubi akibat perubahan iklim global  ini membuat Aghanistan masuk dalam 10 negara paling rawan akan kekurangan air.  Menurut UNICEF negara ini akan kehabisan air di tahun 2030 jika tidak ada upaya ekstrim yang dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun