Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Wapada Gula Mengincar Kesehatan Bayi Anda

5 November 2024   11:59 Diperbarui: 12 November 2024   08:39 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandungan gula pada susu dan makanan bayi perlu diwapadai. Photo: HÂN NGUYỄN/Pexels

Setiap ibu dan juga keluarga sudah dipastikan sangat menyayangi dan memberikan yang terbaik untuk bayinya, namun sangat disayangkan banyak yang tidak menyadari bahwa susu dan makanan bayi yang dibelinya yang merupakan bom waktu yang akan berdampak pada kesehatan anaknya kelak ketika dewasa nanti.

Seiring dengan perubahan gaya hidup jumlah ibu yang menggunakan susu formula dan makanan bayi semakin meningkat dan jika dilihat dengan kasat mata produk ini membanjiri pasaran karena permintaan yang tinggi tersebut.

Permintaan yang tinggi ini tentunya tidak terlepas dari meningkatnya pendapatan yang pararel dengan peningkatan persentase ibu yang memilih memberi susu formula dan makanan bayi.

Alasan utama lainnya adalah kepraktisan dalam menyiapkan susu dan makanan bayi ini, sehingga tidak jarang sepanjang hari gizi bayi yang diandalkan sepenuhnya berasal dari susu dan makanan bayi ini.

Salah satu asupan yang menjadi perhatian Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah gula yang mencapai level mengkhawatirkan pada susu dan makanan bayi. Kekhawatiran WHO ini cukup mendasar karena berdasarkan hasil penelitian yang terakhir menunjukkan bahwa bahwa mengurangi asupan gula pada makanan bayi periode 1000 hari pertama kehidupan bayi berdampak nyata pada kesehatan nya kelak jika mencapai usia dewasa.

Penelitian lain yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Southern California menemukan bahwa membatasi asupan gula di awal kehidupan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 35%, dan tekanan darah tinggi hingga 20%.

Tren peningkatan penggunaan susu dan makanan bayi ini terjadi di kawasan Asia Tenggara. Fenomena ini tentunya menurunkan jumlah ibu yang mengandalkan ASI sebagai makanan dan asupan gizi utamanya.

Tren peningkatan ini terjadi pada berbagai produk makanan bayi seperti sereal instan, bubur, makanan yang dihaluskan, makanan dalam kemasan, dan makanan ringan dan terjadi di seluruh Asia Tenggara yang peningkatannya mencapai hampir 200 % dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini.

Tren ini juga tidak terlepas dari gencarnya iklan produk susu dan makanan bayi di media massa dan media sosial yang tentunya sangat mempengaruhi pola pikir ibu dalam memberikan makanan untuk bayinya dengan harga yang cukup terjangkau dan juga sangat praktis.

Salah satu bahan yang digunakan dalam susu dan makanan instan bayi ini adalah kandungan gulanya yang hampir tidak pernah diperhatikan ketika membeli susu dan makanan instan bayi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun