Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Teknologi Rekayasa Kebugaran Tubuh Akankah Menjadi Kenyataan?

1 Januari 2024   07:40 Diperbarui: 1 Januari 2024   10:35 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:  scitechdaily.com 

Peneliti lain di Tokyo Medical and Dental University juga sedang berupaya untuk zat kimia  yang ditimbulkan oleh olahraga ini untuk tujuan  melindungi terhadap osteoporosis dan sarkopenia (hilangnya massa dan kekuatan otot) yang diharapkan dapat menghasilkan obat baru untuk mencegah kelemahan otot dan tulang untuk memulihkan kemampuan bergerak. Para peniliti ini berhasil menemukan  lokamidazole yang dapat menstimulasi dan meningkatkan lebar dan fungsi otot serta meningkatkan pembentukan tulang  pasein yang mengkonsumsinya.

Mengubah olahraga menjadi obat merupakan ide yang cemerlang namun tentunya harus dilakukan secara hati hati utamanya jika ada efek sampingnya sebagai mana yang disampaikan oleh peneliti dari Universitas Stanford di California terkait dengan AMPK (adenosine monophosphate-activated protein kinase) yang merupakan ensim yang diaktifkan oleh olahraga yang memiliki fungsi positif dan juga memiliki efek negatif.

AMPK berfungsi  merangsang pembersihan kelebihan gula dalam darah sehingga mengurangi kemungkinan diabetes tipe 2. Namun sistem AMPK sangat kompleks dan pengaktifannya mempengaruhi banyak jaringan berbeda di tubuh, sehingga tidak hanya terkait dengan glukosa darah saja namun juga menimbulkan dilatasi kardiomiopati yang berbahaya.

Dari hasil penelitian ini terlihat jelas bahwa walaupun para ilmuwan berhasil menciptakan pil olahraga tentunya tidak akan dapat memimik sepenuhnya efek positif olahraga karena melibatkan sistem yang kompleks dan banyak hormon dan zat kimia lainnya yang terlibat. Oleh  sebab itu sangat realistis jika penelitian pengembangan pil olahraga ini difokuskan pada dua tujuan  yaitu pertama untuk perlindungan pada otak dan  kedua untuk perlindungan terhadap pelemahan otot dan osteoporosis.

Para peneliti juga berhasil  menemukan zat metabolit yang disebut Lac-Phe (N-lactoyl-phenylalanine) yang diproduksi tubuh selama lari cepat atau latihan ketahanan. Lac-Phe dilepaskan ke aliran darah dan dapat mencapai otak yang berakibat penurunkan nafsu makan. Penemuan  Lac-Phe memungkinkan dikembangkannya metode baru untuk mengatasi obesitas karena selama ini obat untuk mengurangi obesitas walaupun berfungsi namun belumlah efektif.

Peneliti lain dari Salk Institute for Biological Studies di San Diego, California memfokuskan perhatiannya untuk mempelajari protein yang disebut PPAR-delta (peroxisome proliferator-activated receptor-delta), yang aktif jika orang melakukan olahraga. PPAR-delta dapat membantu kita meningkatkan proporsi serat otot dan memberi tau tubuh untuk beralih dari pembakaran gula menjadi lemak.

Pola pikir untuk menemukan pil olahraga ini memang sangat menjanjikan dan  jika berhasil akan menjadi terobasan  yang spektakuler, namun akal sehat kita tentunya berikir mengapa kita harus mengkonsumsi pil ini jika kita memang memiliki kesempatan untuk berolahraga untuk mendapatkan semua efek positif ini?

Salam olahraga, selamat tahun baru 2024

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat. Lima, enam, Tujuh, Delapan, Sembilan, Sepuluh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun