Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kegalauan Akan Menamatkan Karier Politik Joe Biden

24 Desember 2023   09:25 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:47 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Popularitas Joe Biden kini berada di titik nadir. Photo: pbs.org 

Perubahan sikap Joe Biden ini tercermin dari pernyataan Menteri Luar Negeri Antony Blinken setelah kunjungannya ke Timur Tengah yang menyatakan bahwa terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh. Pernyataan Blinken ini sontak saja menjadi pemberitaan utama karena dianggap sebagai perubahan sikap Amerika yang mengkritik tindakan militer Israel.

Perubahan sikap Joe Biden dari mendukung Istrael tanpa syarat dan berubah ke arak kritik terhadap Israel tentunya tidak lepas dari tekanan publik Amerika dan juga Internasional yang menyerukan gencatan senjata secepatnya dan penghentian genosida.

Perubahan sikap Joe Biden ini ternyata mendapat resistensi dari Benjamin Netanyahu yang menolak untuk mengijinkan masuknya bantuaan kemanusiaan ke Gaza yang tentunya membuat Joe Biden tambah frustrasi. Rasa frustrasi Joe Biden atas sikap Israel yang tidak mau tunduk dan tidak mau menerima masukannya ini juga tercermin ketika terjadi pengeboman rumah sakit, Joe Biden hanya dapat berkata seharusnya rumah sakit harus dilindungi.

Perubahan sikap dan rasa frustasi Joe Biden ini juga tampak ketika di awal invasi Israel Joe Biden menyebut mitra ini sebagai teman baik, namun pasca serangan yang membabi buta Joe Biden meminta Israel untuk berubah sekaligus menuduh Israel melakukan serangan tanpa pandang bulu yang menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.

Bahkan Joe Biden mengatakan bahwa Israel mendapat dukungan yang sangat besar dari dunia internasional, namun kini mulai kehilangan dukungan akibat pengeboman tanpa bulu tersebut. Pembelaan diri Netanyahu atas pengemboman ini tidak ada bedanya dengan ketika Amerika melakukan pengeboman terhadap Jerman di Perang Dunia kedua tentu saja membuat Joe Biden semakin frustrasi.

Dalam pemungutan suara di PBB atas keprihatianan dunia atas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk ini ada 153 negara yang menuntut dan menyetujui gencatan senjata sesegera mungkin dan ada 10 negara yang menentangnya termasuk di dalamnya Amerika dan Israel, sisanya sebanyak 23 negara abstain.

Sikap pimpinan negara Barat yang masih tetap mendukung Israel namun mengutuk pengeboman membabi buta Istrael tentu saja menjadi sinyal bagi Joe Biden sekaligus menjadi dasar perubahan sikapnya.

Kini Joe Biden berada di persimpangan jalan yang jika salah langkah akan menamatkan karier politiknya sekaligus membuat Partai Demokrat terpuruk. Dukungan tanpa syarat terhadap Istrael ternyata kini menjadi bumerang yang membuat dirinya dianggap memberikan andil terhadap tragedi kemanuisaan.

Masalah yang sedang dihadapi oleh Joe Biden memang bertumpuk tumpuk termasuk inflasi dan kenaikkan harga bahan bakar dan bahan pokok akibat kebijakannya mendukung dan menggelontorkan dana besar besaran ke Uraina.

Tidak hanya sampai disitu saja membludaknya pengungsi dari negara negara Amerika latin di perbatasan Amerika menjadi masalah besar bari perekonomian dan Hak Azasi Manusia. Belum lagi masalah tarik ulur kekuatan politik di parlemen yang membuat Joe Biden tidak lagi dapat seenaknya memuluskan programnya utamanya yang membutuhkan dana besar.

Harapan bahwa Joe Biden membawa kebangkitan Amerika setelah keterpurukan Amerika di bawah Trump ternyata hanya menjadi mimpi buruk bagi warga Amerika karena dengan segudang permasahan yang sedang dihadapi oleh Joe Biden termasuk skandal yang menimpa anaknya membuat warga Amerika mulai berpikir dan menyadari bahwa kebijakan Trump yang tadinya dianggap kontroversi ternyata lebih baik jika dibandingkan dengan kebijakan dan langkah politik yang diambil Joe Biden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun