Perang Ukraina dan Rusia telah memasuki bulan ke 20 namun tidak ada tanda tanda sedikitpun perang akan berakhir untuk kemenangan Ukraina.Â
Demikian juga politik isolasisme besar besaran untuk meruntuhkan perekomonian Rusia walaupun berdampak namun belum sampai pada tahap melemahkan perekonomian dan kekuatan militer Rusia.
Bahkan dampak dari isolasi ini hubungan Rusia dengan India, Tiongkok, Korea Utara, Iran dan negara negara Afrika semakin kokoh dan banyak negara yang enggan sekaligus mengabaikan ajakan Amerika untuk mengisolasi total Rusia.
Dukungan penuh Amerika pada Ukraina kini sudah mulai mendapat tantangan dari rakyat Amerika karena Joe Biden dianggap memberikan cek kosong pada Ukraina dan tidak jelas manfaatnya bagi Amerika.
Salah satu poin dari kesepakatan sementara ini di perlemen adalah berkurangnya secara drastis anggaran bantuan untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia.Â
Dalam anggaran sementara yang berlaku hanya sekitar 40 hari ini anggaran pelatihan tentara Ukraina dan bantuan senjata sebesar $300 juta telah dihapus.Â
Artinya Ukraina kini kehilangan sumber pendanaan perang utamanya. Pada saat yang bersamaan kalaupun Joe Biden beruntung jumlah anggaran untuk mendukung Ukraina kemungkinan besar hanya akan disetujui 30% nya saja yaitu sekitar $6 milyar pada sesi parlemen berikutnya setelah masa anggaran sementara ini berakhir.
Pengurangan dukungan dana perang untuk Ukraina ini dapat saja menjadi game changer perang Rusia dan Ukraina ke depan karena pada saat yang bersamaan sekutu Amerika juga mulai mengurangi dukungan anggarannya ke Ukraina.Â
Bagi Ukraina sudah dapat dipastikan pemotongan anggaran ini akan berdampak negatif bagi ketahanan Ukraina dalam perang melawan Rusia karena selama ini memang sangat tergantung pada dukungan dana dari Amerika.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Washington dua minggu lalu secara terbuka mengatakan bahwa jika Ukraina tidak mendapat bantuan dana dari Amerika dan sekutunya maka Ukraina akan kalah perang.Â
Sikap Volodymyr Zelenskyy yang menjadi pengemis bantuan ini sudah mulai membuat Amerika dan sekutunya jengkel sekaligus mulai berpikir ulang terkait keuntungan apa yang akan didapat jika terus jor Joran mendukung Ukraina karena diprediksi perang akan berlangsung lama sementara dampak negatif perang ini bagi perekonomian dunia semakin nyata.