Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Polusi Udara Menghantui Eropa

20 September 2023   18:58 Diperbarui: 22 September 2023   17:22 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencemaran udara di Sofia ibukota Bugaria. Sumber: Vincent Isore/IP3press/IMAGO  

Jika dulu terkenal dengan udara bersihnya, kini wilayah Eropa menjadi wilayah yang polusi udaranya pada level yang membahayakan kesehatan.

Hasil peneltian terbaru menunjukkan bahwa tingat polusi udara kini sudah menjadi masalah yang sangat serius bagi penduduk Eropa karena saat ini 98% dari penduduk Eropa menghirup udara tercemar yang mengakibatkan kematian mencapai 400 ribu arang per tahunnya. Kondisi udara buruk ini menimbulkan krisis kesehatan di hampir seluruh negara di Eropa yang kini menghirup polusi udara di atas ambang batas yang membahayakan kesehatan.

Hasil peneltian terkini dengan menggunakan citra satelit dan data dari 1.400 stasiun pemantauan kuliatas udara mengungkapkan bahwa Eropa kini dilanda udara tercemar partikel halus yang membahayakan kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO berdasarkan jumlah PM2.5.

Tim peneliti dari Univeritas Utrecht menyimpulkan bahwa penduduk Eropa saat ini menghirup udara yang sangat tidak sehat.

Hampir Seluruh Wilayah Tercemar

Data terbaru juga mengungkap bahwa pencemaran udara di wilayah Eropa Timur jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pencemaran di wilayah Eropa Barat kecuali Italia. Polusi udara di Italia sudah digolongkan parah yang di wilayah Lembah Po dan sekitarnya tingkat popusi udaranya mencapai 4 kali lipat di atas ambang batas kesehatan. Sedangkan negara yang paling parah tingkat polusi udaranya adalah Mecedonia Utara yang tingkat polusi udaranya melebihi 4 kali lipat ambang batas yang ditetapkan oleh WHO.

Hampir semua penduduk di tujuh negara di Eropa Timur seperti Serbia, Rumania, Albania, Makedonia Utara, Polandia, Slovakia, dan Hongaria menghirup udara tercemar pada level lebih dari 2 kali level ambang batas WHO. Data pencemaran udara di seluruh wilayah Eropa dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Guardian
Sumber: Guardian

Di Jerman, 75 % penduduknya menghirup udara tercemar dengan level 2 kali lipat ambang batas demikian juga di Spanyol angkanya mencapai 49% dan di Prancis 37%. Di Inggris, tiga perempat penduduknya tinggal di wilayah yang tingkat paparan udara tercemarnya satu hingga dua kali lipat di atas pedoman WHO, dan 25% penduduknya menghirup udara tercemar melebihi ambang batas tersebut.

Pencemaran udara di Paris. Sumber: Getty Images 
Pencemaran udara di Paris. Sumber: Getty Images 

Swedia udaranya tercemar namun angka pencemarannnya di bawah 2 kali lipat ambang batas, sedangkan negara yang udaranya sehat (di bawah ambang) tercatat Skonlandia dan hanya sedikit saja negara yang tergolong udaranya sehat. 

Secara keseluruhan terdapat hampir 30 juta orang Eropa tinggal di wilayah udara tercemar dengan konsentrasi partikel kecil yang setidaknya empat kali lipat dari ambang batas yang telah ditetapkan WHO.

Acuan Pencemaran

Sebagai informasi pencemaran udara umumnya mengacu pada level partikel PM2.5 di udara . Partikel ini merupakan partikel halus di udara yang sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Partikel halus ini dapat melewati paru-paru dan masuk ke aliran darah, sehingga mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh. Berdasarkan pedoman WHO konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 tidak boleh melebihi ambang batas  5 mikrogram per meter kubik (g/m3).

Krisis polusi udara di Eropa ini berdampak langsung pada memburuknya kesehatan masyarakat karena polusi udara menikatkan kejadian penyakit jantung, paru-paru hingga kanker, diabetes, depresi, penyakit mental hingga gangguan kognitif sampai dengan berat badan lahir yang rendah.

Hasil penelitian terakhir juga menunjukkan bahwa popusi udara menyebabkan kematian 1 juta bayi per tahunnya. Disamping itu di kalangan generasi muda yang tinggal di wilayah perkotaan hati mereka tercemar milyaran partikel polusi udara.

Pertanyaan yang paling mendasar adalah mengapa hampir seluruh negara Eropa kini udaranya tercemar? Data menunjukkan bahwa sebagain besar asal pencemaran PM2.5 ini berasal dari kendaraan bemotor, industri, pemanas rumah tangga, dan pertanian merupakan sumber utama. Di samping itu kebakaran lahan dengan skala yang spektakuler akhir akhir ini melanda Eropa seperti di Yunani dan Kanada.

Dalam situasi krisis seperti ini tidak heran jika Londan dan Milan misalnya mengambil langkah untuk mengurangi polusinya dengan cara menerapkan zona rendah emisi dengan cara mengurangi volume kencaraan bermotor, menggalakkan penduduknya untuk bersepeda dan jalan kaki. 

Jika ditelisik lebih dalam lagi peta tingkat pencemaran udara ini maka dapat dilihat bahwa tingkat perekonomian di negara Eropa berkorelasi positif dengan tingkat popusi udaranya dimana di negara miskin di Eropa umumnya tingkat polusinya semakin tinggi.

Data hasil penelitan yang terungkap ini memang tergolong data yang komprehensif sehingga mengungkapkan situasi sebenarnya terkait dengan pencemaran udara di Eropa yang telah masuk kategori krisis pencemaran udara. Data ini tentunya menyadarkan negara negara di Eropa untuk segera mengambil program aksi untuk mengatasi krisis pencemaran udara ini. 

Situasi di Eropa ini juga menyadarkan dunia bahwa pencemaran udara di dunia sudah merata dan sebagian besar sumber polusi ini berasal dari ulah dan aktivitas manusia dan untuk mengatasi polusi udara ini maka penyelesaiannya harus melibatkan semua negara. Sayangnya pencemaran udara ini sangat erat dengan perekonomian, sehingga banyak negara di dunia tampak enggan untuk mengurangi emisi karbonnya karena akan berdampak pada kinerja perekonomian mereka.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun