Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Polusi Udara Menghantui Eropa

20 September 2023   18:58 Diperbarui: 22 September 2023   17:22 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencemaran udara di Sofia ibukota Bugaria. Sumber: Vincent Isore/IP3press/IMAGO  

Secara keseluruhan terdapat hampir 30 juta orang Eropa tinggal di wilayah udara tercemar dengan konsentrasi partikel kecil yang setidaknya empat kali lipat dari ambang batas yang telah ditetapkan WHO.

Acuan Pencemaran

Sebagai informasi pencemaran udara umumnya mengacu pada level partikel PM2.5 di udara . Partikel ini merupakan partikel halus di udara yang sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Partikel halus ini dapat melewati paru-paru dan masuk ke aliran darah, sehingga mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh. Berdasarkan pedoman WHO konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 tidak boleh melebihi ambang batas  5 mikrogram per meter kubik (g/m3).

Krisis polusi udara di Eropa ini berdampak langsung pada memburuknya kesehatan masyarakat karena polusi udara menikatkan kejadian penyakit jantung, paru-paru hingga kanker, diabetes, depresi, penyakit mental hingga gangguan kognitif sampai dengan berat badan lahir yang rendah.

Hasil penelitian terakhir juga menunjukkan bahwa popusi udara menyebabkan kematian 1 juta bayi per tahunnya. Disamping itu di kalangan generasi muda yang tinggal di wilayah perkotaan hati mereka tercemar milyaran partikel polusi udara.

Pertanyaan yang paling mendasar adalah mengapa hampir seluruh negara Eropa kini udaranya tercemar? Data menunjukkan bahwa sebagain besar asal pencemaran PM2.5 ini berasal dari kendaraan bemotor, industri, pemanas rumah tangga, dan pertanian merupakan sumber utama. Di samping itu kebakaran lahan dengan skala yang spektakuler akhir akhir ini melanda Eropa seperti di Yunani dan Kanada.

Dalam situasi krisis seperti ini tidak heran jika Londan dan Milan misalnya mengambil langkah untuk mengurangi polusinya dengan cara menerapkan zona rendah emisi dengan cara mengurangi volume kencaraan bermotor, menggalakkan penduduknya untuk bersepeda dan jalan kaki. 

Jika ditelisik lebih dalam lagi peta tingkat pencemaran udara ini maka dapat dilihat bahwa tingkat perekonomian di negara Eropa berkorelasi positif dengan tingkat popusi udaranya dimana di negara miskin di Eropa umumnya tingkat polusinya semakin tinggi.

Data hasil penelitan yang terungkap ini memang tergolong data yang komprehensif sehingga mengungkapkan situasi sebenarnya terkait dengan pencemaran udara di Eropa yang telah masuk kategori krisis pencemaran udara. Data ini tentunya menyadarkan negara negara di Eropa untuk segera mengambil program aksi untuk mengatasi krisis pencemaran udara ini. 

Situasi di Eropa ini juga menyadarkan dunia bahwa pencemaran udara di dunia sudah merata dan sebagian besar sumber polusi ini berasal dari ulah dan aktivitas manusia dan untuk mengatasi polusi udara ini maka penyelesaiannya harus melibatkan semua negara. Sayangnya pencemaran udara ini sangat erat dengan perekonomian, sehingga banyak negara di dunia tampak enggan untuk mengurangi emisi karbonnya karena akan berdampak pada kinerja perekonomian mereka.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun