Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjuangan dan Warisan Tuan Guru untuk Afrika Selatan

25 Agustus 2023   05:25 Diperbarui: 25 Agustus 2023   05:26 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tuan Guru juga mendirikan mesjid pertama di Cape Town. Photo: auwalmasjid.co.za 

Mungkin generasi sekarang tidak banyak yang mengenal Imam Abdullah ibnu Qadi Abdus Salaam yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru asal  pulau Tidore yang dibuang dan diasingkan oleh penjajah kolonial Belanda  tahun 1790 lalu  yang dianggap membahayakan keberadaan Belanda karena begabung bersama perjuang lainnya melawan penjajah.

Salah satu keistemewaan Tuan Guru adalah pengetahuan tentang agama Islam dan hafal Quran yang kelak di tempat pengasingannya di Afrika Selatan tepatnya di Cape Town menebarkan benih Islam, semangat perjuangan dan kesetaraan  yang kelak akan tubuh subur menyebar di Afrika.

Karya Tak Ternilai

Karya Tuan Guru yang kini menjadi warisan yang sangat berharga bagi masyarakat muslim  Afrika Selatan khususnya adalah quran lengkap tulisan tangan Tuan Guru yang disimpan di sebuah masjid Auwal di Cape Town.

Tuan Guru juga mendirikan mesjid pertama di Cape Town. Photo: auwalmasjid.co.za 
Tuan Guru juga mendirikan mesjid pertama di Cape Town. Photo: auwalmasjid.co.za 

Quran tulisan Tuan guru yang berusia ratusan  tahun ini  di tahun 1980 an ditemukan secara tidak sengaja   ketika melakukan renovasi masjid Auwal yang merupakan salah satu masjid tertua di Afrika Selatan.  Pada saat renovasi inilah di loteng masjid yang lebih dari 100 tahun tidak ada yang menyentuh  ditemukan Quran lengkap tanpa dijilid  tulisan tangan Tuan Guru yang dibungkus dalam kantong kertas dalam kondisi yang sangat baik.

Quran tulisan tangan ini bukanlah satu satunya yang ditemukan di loteng mesjid namun ditemukan juga  peti  yang bertuliskan "Karya Tuan Guru" yang berisi karya Tuan Guru  lainnya  yang juga tidak ternilai. Quran karya  Tuan Guru yang ditulis dalam kombinasi tinta hitam dan merah  dengan menggunakan pena terbuat dari bambu kini menjadi salah satu warisan yang sangat berharga bagi komunitas muslim di Afrika Selatan.

Jejak karya dan warisan Tuan Guru tidak hanya berupa Quran tulisan tangan ini saja,  namun juga menurut ahli sejarah Tuan Guru juga mendirikan masjid Auwal di tahun 1794 yang tercatat sebagai masjid pertama yang didirikan di Cape Town.

Perjuangan Tuan Guru

Menurut catatan sejarah Tuan Guru pernah dua kali ditahan di Pulau Roben ini yaitu di era tahun 1780 hingga 1781 ketika beliau berusia 69 tahun dan yang kedua di tahun 1786-1791.

Para peneliti menduga bahwa Tuan Guru mulai menulis Quran dengan mengandalkan ingatannya ketika dirinya ditahan di Pulau Roben tempat pengasingan tahananan politik yang juga pernah menjadi tempat tahanan Nelson Mandela. Hal yang paling menakjubkan adalah diperkirakan Quran tulisan tangan ini ditulis oleh Tuan Guru ketika beliau berusia 80-90 tahuan

Upaya Belanda untuk membungkam aktivitas politik Tuan Guru mungkin saja berhasil membelunggu fisik Tuan Guru, namun pemerintah kolonial Belanda tidak menyadari bahwa di tempat pengasingannya   Tuan Guru berhasil menebarkan dan menumbuhkan benih perjuangan baru yaitu melalui penyebaran agama  islam bagi kaum budak dan tahanan.

Melalui pengajaran islam dan Al Quran  Tuan Guru mendidik mereka akan kesetaraan dan juga pentingnya menjaga martabat yang kelak di kemudian hari menjadi benih benih perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Melalui perjuangan barunya ini Tuan Guru berhasil menyebarkan dan mengembangkan Islam di kalangan tahanan dan budak  termasuk keluarga dan anak anak mereka.

Salah satu karya tulisan Tuan Guru yang dianggap sebagai inspirasi perjuangan dan juga tumbuhnya benih benih Islam di Afrika Selatan adalah buku setelal 613 halaman yang ditulis tangan dalam bahasa Arab dengan judul "Ilmu Tauhid  dan Agama". Buku Tuan Guru ini kelak menjadi buku rujukan pengajaran  Islam di Cape Town.

Warisan Tak Ternilai

Secara total  tercatat ada sebanyak mushaf Al Quran hasil tulisan tangan Tuan Guru yang ini berada di Mesjid Auwal dan keluarga Tuan Guru. Dalam rangka melestarikan karya Tuan Guru ini pihak berwenang telah membuat lebih dari 100 replika dan salah satunya disimpan di Mesjid Al Aqsa di Yerusalem.

Kedatangan Tuan Guru di Cape Town ternyata menjadi kalatalis perbaikan umat islam yang sudah ada di wilayah tersebut namun dalam kondisi yang memprihatinkan.   Di saat masyakat tidak memiliki buku pegangan apapun terkait Islam dan hanya mengandalkan ingatannya saja, masuklah Tuan Guru dengan pengajaran dan karya spekatkulernya Quran pertamanya dan buku buku lainnya.

Pemerintah Belanda memang berhasil membelunggu fisik para pejuang Indonesia termasuk Tuan Guru, namun ideologi dan pikiran mereka tetap bebas sehingga melalui olah  pikir inilah Tuan Guru berhasil menapakkan jejak sejarahnya di Afrika Selatan dengan pengetahuan agamanya yang sangat luas dan karya tulis tangannya yang spektakuler.

Tujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun